REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Ghazali menerangkan dalam kitabnya Ihya Ulumuddin, rasa lapar dapat mempermudah melaksanakan ibadah dengan tekun. "Barang siapa yang kekenyangan, maka ia akan menjadi malas untuk melakukan berbagai ketaatan," tulisnya.
Karena itu sebagian ulama berkata, "wahai orang-orang yang menginginkan ridha Allah SWT. janganlah kalian terlalu banyak makan, terlalu banyak minum dan terlalu banyak tidur supaya kalian tidak banyak merugi."
Seorang imam yang menjadi panutan As-Sariy menceritakan, bahwa konon ada seorang syeikh yang menelan tepung dengan kualitas nomer satu. Saat ditanya mengapa melakukan hal itu, ia menjawab, "Sungguh, aku telah menghitung antara kunyahan sampai ditelanya tepung itu dapat digunakan untuk bertasbih sebanyak 70 kali tasbih, tapi aku tidak mengunyah roti sejak sejak 40 tahun. Maka ketahuilah, orang yang yakin bahwa setiap jiwa itu adalah permata yang tidak bernilai, maka ia tidak akan menyesal kehilangan permata itu."
Manfaat rasa lapar yang lain adalah untuk menjaga kesehatan tubuh, sebab orang yang sedikit makan akan jarang sakit. Hal ini ditunjukkan oleh sabda Nabi Muhammad, "puasalah kalian, maka kalian akan sehat," (Diriwayatkan oleh al-Mundziri dalam at-Targhib wa at-Tarhib 2/83).
Imam Ghazali juga mengatakan rasa lapar dapat membuat orang memiliki kemampuan untuk mendahulukan kepentingan orang lain dan memperoleh keutamaanya.