Suasana Pasar Raya Padang Sepi di Awal Ramadhan

Rep: umi nur fadhilah/ Red: Ani Nursalikah

Rabu 24 Jun 2015 18:56 WIB

Sejumlah angkutan kota (angkot) mencari penumpang di bundaran Pasar Raya, depan Masjid Taqwa Muhammadiyah, Padang, Sumbar, Jumat (5/8). Foto: Antara/Iggoy el Fitra Sejumlah angkutan kota (angkot) mencari penumpang di bundaran Pasar Raya, depan Masjid Taqwa Muhammadiyah, Padang, Sumbar, Jumat (5/8).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Suasana Pasar Raya Padang terlihat sepi pada pekan pertama Ramadhan. Aktivitas antara pembeli dan pedagang tidak berlangsung ramai seperti biasanya.

Beberapa ruko bahkan masih terlihat kosong hingga pukul 12.00 WIB. Salah seorang pedagang pakaian, Rina Ramadhani membenarkan sepinya suasana Pasar Raya.

"Tidak seperti awal Ramadhan tahun lalu yang ramai," ujar wanita berusia 35 tahun itu di Pasar Raya, Rabu (24/6).

Menurutnya, sepinya aktivitas di pasar akibat perekonomian yang sedang lesu. Selain itu, lanjut dia, cuaca panas akhir-akhir ini membuat pembeli malas berada di bawah terik matahari.

Salah seorang penjual sayur, Dedi Wijaya (47 tahun) menganggap wajar aktivitas sepi saat awal Ramadhan. "Nanti ramai lagi pas pertengahan menjelang akhir Ramadhan," ujar Dedi.

Berkah dirasakan penjual Alquran dan peci. Selama Ramadhan ini sejumlah pedagang mengaku mengalami peningkatan.

"Alhamdulillah penjualan Alquran dan alat ibadah meningkat 25 persen," kata Septian.

Dia biasa menjual Alquran seharga Rp 50-100 ribu. Sementara untuk peci, harga eceran yang biasa ia jual sebesar Rp 15-30 ribu.

Terpopuler