Lapas Bekasi Gelar Pesantren Ramadhan Warga Binaan

Red: Agung Sasongko

Kamis 25 Jun 2015 06:01 WIB

Pimpinan AQL (Ar-Rahman Qur'anic Learning) Center Ustadz Bachtiar Nasir (berdiri dan bergamis) tengah memotivasi para warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Grobogan Denpasar Bali untuk meninggalkan kejahatan dan berubah kepada kehidupan yang lebih ba Foto: damanhuri zuhri/republika Pimpinan AQL (Ar-Rahman Qur'anic Learning) Center Ustadz Bachtiar Nasir (berdiri dan bergamis) tengah memotivasi para warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Grobogan Denpasar Bali untuk meninggalkan kejahatan dan berubah kepada kehidupan yang lebih ba

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bulak Kapal, Kota Bekasi, Jawa Barat, menggelar kegiatan pesantren Ramadhan yang diikuti warga binaan beragama.

"Rencananya pesantren ini akan kita laksanakan selama tiga pekan ke depan mulai hari ini hingga menjelang Lebaran bertempat di Masjid At Taubah lingkungan Lapas," kata Kepala Lapas Bulak Kapal Bekasi Yohanes Waskito di Bekasi, Rabu Malam.

Menurut dia, program tersebut merupakan kerja sama pihaknya dengan Yayasan Dompet Duafa sebagai bentuk kepedulian bersama. Pantauan Antara melaporkan, sedikitnya 200 warga binaan di Lapas tersebut mengikuti agenda pembukaan pesantren Ramadhan 1436 H/2015 di Masjid At Taubah.

Kegiatan pesantren Ramadhan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman agama warga binaan. "Harapannya para warga binaan ini akan memperoleh ilmu agama, Lapas tetap aman dan kondfdusif," katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Bimbingan narapidana dan anak (Binadik) Budi Suharto menambahkan, acara pesatren tersebut diisi dengan materi Tadarus Alquran dan pengetahuan dasar-dasar Islam.

"Umumnya, peserta pesantren Ramadhan Lapas Bulak Kapal pelaku kriminal dan pengguna narkoba," katanya.

Sementara itu, salah satu warga binaan Bondo (31) mengaku antusias mengikuti kegiatan tersebut sebagai momentum untuk memperbaiki diri.

"Pada kegiatan ini saya bisa berbagi pengalaman agama dengan para ustad yang menjadi pembicara," katanya.

Bondo mengaku menjadi narapidana pascapenangkapan oleh polisi akibat kasus penggunaan narkoba.

"Dengan ada pemahaman agama seperti ini, saya menjadi ada kegiatan rutin yang bermanfaat," katanya.

Terpopuler