Menahan Lapar dan Haus di Negeri Pangeran Charles

Red: Citra Listya Rini

Rabu 24 Jun 2015 13:58 WIB

London Muslim Centre di London, Inggris Foto: foto pribadi London Muslim Centre di London, Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON  --  Umat Muslim di seluruh dunia tengah menjalani ibadah puasa. Bulan Ramadhan mewajibkan kaum Muslim yang sudah balik untuk menjalani ibadah puasa.

Menjalankan ibadah puasa di negeri orang tentu saja menjadi pengalaman tersendiri. Seperti Ihsani yang menjalankan ibadah puasa di London, Inggris. Pemuda asal Palembang ini pun harus menahan haus dan lapar di negeri Pangeran Charles dalam waktu yang cukup lama.

"Di sini waktu imsak sekitar 03.40 pagi dan waktu berbuka puasa sekitar 21.21 malam. Lumayan panjang ya waktu berpuasanya ketimbang di Indonesia," kata Ihsani kepada Republika Online (ROL), Rabu (24/6).

Meski harus berpuasa lebih lama, namun pemuda berkaca mata ini mengaku tidak masalah dengan kondisi fisiknya. Ihsan mengatakan segala sesuatu yang diawali dengan niat tentu tidak akan ada halangan. Pun, cuaca sejuk mendukung kondisi fisiknya tetap mampu menjalankan ibadah puasa yang lebih dari 12 jam di London.

"Alhamdulillah kondisi fisik kuat ya meski puasa lama. Di sini tidak terasa waktu cepet berlalu untuk menunggu berbuka puasa. Cuaca bersahabat dengan body kita," ujar Ihsani.

Untuk menunjang kondisi fisik agar tetap fit, Ihsani mengungkapkan biasa menyantap makan sahur dilengkapi dengan meminum vitamin. Menurutnya, vitamin penting untuk menjaga stamina tubuhnya di tengah perbedaan cuaca dengan Indonesia.

Terpopuler