KPAI: Mari Wujudkan Ramadhan yang Ramah Anak

Red: Erik Purnama Putra

Selasa 23 Jun 2015 10:33 WIB

Mewujudkan Ramadhan ramah anak-anak (ilustrasi). Foto: Republika/Wihdan H Mewujudkan Ramadhan ramah anak-anak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Bidang Pendidikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengajak masyarakat Indonesia untuk mewujudkan Ramadhan yang ramah anak guna menciptakan generasi yang berkualitas.

"Ramadhan merupakan momentum kesucian sekaligus madrasah bagi umat untuk mewujudkan generasi masa depan yang berkualitas," kata Susanto melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (23/6).

Susanto mengatakan untuk mewujudkan Ramadhan yang ramah anak, diperlukan beberapa upaya sehingga anak dapat mengambil hikmah dan bekal bagi kehidupan bermasyarakat.

Upaya pertama adalah mendidik dan mengajarkan anak tentang puasa dan amalan-amalan Ramadhan lainnya sesuai dengan usia dan tahap perkembangannya sehingga lebih mudah memahami hakikat dan makna puasa dan ibadah Ramadhan. "Anak juga juga perlu dididik untuk peduli dan peka dengan lingkungan sosialnya," ujarnya.

Momentum Ramadhan adalah momentum untuk beribadah dan berbuat kebaikan. Karena itu, anak-anak dapat diajarkan untuk berzakat dan bersedekah kepada orang-orang yang membutuhkan termasuk anak-anak yatim.

Susanto juga berharap agar Ramadhan tidak dimanfaatkan untuk mengeksploitasi anak untuk kepentingan ekonomi seperti meminta-minta dan menjadi pengemis. Bila ingin bersedekah, lebih baik melalui lembaga amil zakat, infaq dan shodaqoh atau langsung ke yayasan dan panti asuhan.

Susanto mengatakan dalam mengisi Ramadhan hendaknya anak diarahkan untuk melakukan kebajikan, kearifan dan kesalehan. Boleh anak mengisi Ramadhan dengan bermain game, tetapi orang tua harus mengawasi.

"Pastikan anak, tidak bermain game yang bermuatan kekerasan apalagi pornografi. Orang tua perlu mengawasi permainan yang dimainkan anaknya," tuturnya.

Untuk mencukupi gizi anak selama berpuasa, orang tua juga harus memastikan anak berbuka puasa dan sahur dengan makanan dan minuman yang sehat dan dari rezeki yang halal. Selain itu, orang tua juga harus memastikan anak tidak merayakan kesukariaan Ramadhan dengan cara main petasan dan cara lain yang membahayakan.

"Menjelang Idul Fitri, orang tua juga hendaknya menghindari mudik dengan cara yang membahayakan anak," katanya.

Terpopuler