REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Muslim Kanada akan melalui siang hari terpanjang selama 33 tahun terakhir.
Waktu puasa disana akan mencapai 17 jam selama bulan suci Ramadhan. Seperti jutaan umat Islam di belahan bumi utara, Muslim Kanada akan menghadapi tantangan puasa Ramadhan sejak pukul 03.45 sampai 21.00.
“Ketika seseorang berpuasa, dia konsentrasi pada Allah. Selama Anda menyimpan tujuan besar ini di dalam pikiran, hari akan berjalan dengan sangat cepat,” kata Khalil Khalilov dari North York kepada The Star, Senin (22/6).
Keluarga Khalilov adalah warga Tatar Krimea yang berimigrasi ke Kanada dari Ukraina pada tahun 2007. Keluarga ini memanfaatkan Ramadhan untuk berbagi iftar dengan tetangga mereka. Sama halnya di Indonesia, Ramadhan di Kanada telah dimulai sejak 18 Juni lalu.
Meskipun tantangan puasa demikian panjang, Muslim Toronto melihat puasa sebagai tantangan kecil dibandingkan dengan pahala yang diperoleh. “Mungkin ada beberapa tantangan, tetapi itu hal yang sangat kecil,” kata Khalilov.
Ramadhan kali ini juga akan melewati hari terpanjang selama setahun, yang jatuh pada 21 Juni. Saat itu sekaligus menandai awal musim panas, menambah tantangan suhu tinggi, dan jam puasa panjang yang akan dihadapi jutaan umat Muslim di seluruh dunia.
“Jika saya di rumah dengan anak-anak, itu agak menantang,” kata Ayse Yegul, tamu dan perwakilan Intercultural Dialogue Institute, sebuah kelompok Islam di Kanada. Ayse mengaku lebih memilih tidur siang yang panjang saat bersama anak-anaknya.
“Orang-orang sering melupakan betapa indahnya bulan ini,” ungkap Khalilov. Ia berharap intensitas spiritual saat Ramadhan ini tak pernah berakhir.
Populasi Muslim Kanada meningkat 82 persen selama satu dekade terakhir, dari sekitar 579 ribu pada tahun 2001 menjadi lebih dari satu juta pada tahun 2011. Kini, Muslim mewakili 3,2 persen dari total penduduk Kanada.