Pelajar UEA Khawatir Hadapi Ujian Sekolah Saat Ramadhan

Rep: c07/ Red: Agung Sasongko

Senin 22 Jun 2015 16:31 WIB

Sudut kota Dubai, Uni Emirat Arab. Foto: AP Sudut kota Dubai, Uni Emirat Arab.

REPUBLIKA.CO.ID, FUJAIRAH -- Para murid SMA di Uni Emirat Arab (UEA) khawatir menjalani ujian sekolah mereka selama selama bulan Ramadhan. Banyak murid dan orang tua takut bahwa tanpa makanan dan minuman, mereka tidak akan mampu berkonsentrasi seperti biasa dan akan mendapatkan nilai yang jelek.

"Putri saya selalu mendapatkan nilai yang tinggi, tapi aku takut dia tidak akan dapat mendapatkan nilai yang bagus saat ujian ujian akhir selama bulan Ramadhan," kata Umm Adnan, 39, seorang Suriah dilansir dari The National, Ahad (21/6).

Khawatir dengan nilai ujian anaknya, Adnan pun sudah mendatangi Dinas Pendidikan Fujairah dan menyampaikan bahwa ujian di bulan Ramadhan akan mempengaruhi nilai para murid. Menurutnya Dinas Pendidikan tidak mau mempercepat jadwal ujian. "Tahun lalu ujian dimulai pada tanggal 15 Juni, tapi tahun ini mereka mulai pada 21 Juni," kata Adnan.

Seharusnya, sambung dia, mereka tahu bahwa Ramadan akan jatuh sekitar tanggal dua puluhan. "Dan mereka memiliki kesempatan untuk membuat lebih awal tapi mereka tidak melakukan apa pun," tambahnya.

Dana, puteri dari Adnan mengatakan telah belajar untuk ujian akhir karena hampir sebulan lalu.  "Aku tahu aku sepenuhnya siap tapi aku takut aku bisa kehilangan konsentrasi atau bahkan melupakan informasi yang saya miliki karena kekurangan makanan dan, yang paling penting, air," keluhnya.

Sementara itu, Eithar Al Bshrawi (17) seorang murid SMA dari Arab Saudi, mengatakan ia berencana untuk tetap terjaga sepanjang malam sebelum ujian. "Saya ingin belajar di malam hari dan karena puasa saya berencana untuk tidur di siang hari. Dalam hal ini, saya tidak akan merasa sangat lapar atau haus dan akan lebih berkonsentrasi pada studi saya. "

Ibu dari Al Bshrawi, Muna Al Qassab (50), yakin murid bisa mencapai nilai yang tinggi meskipun puasa. "Mereka seharusnya tidak menggunakan puasa sebagai alasan untuk nilai rendah," kata dia.

Menurutnya, jika siswa mengatur waktu mereka dan mempelajari mereka seharusnya tidak memiliki masalah apapun sebelum atau selama ujian. "Mereka duduk di bawah AC, makan makanan sehat selama buka puasa dan sahur? Mengapa mereka harus mengeluh," ucapnya.

 

Terpopuler