REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suka dengan Serabi Notosuman atau penasaran dengan rasanya?
Tak perlu jauh-jauh pergi ke Solo, Jawa Tengah. Cukup datang ke La Piazza Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Di sana ada event yang bertajuk 'Ngenteni Buka Ning Pasar Klewer' yang memang menyajikan makanan khas Solo tersebut.
Rasa Srabi Notosuman ini manis karena ada campuran gula yang pas, gurih karena santan yang digunakan khusus datang dari Jawa. Karena dari perasan santan tersebut bisa menghasilkan cairan santan yang sangat kental, dan rasanya pun gurih. Aromanya harum karena dalam proses pembuatannya ditambahkan daun pandan
Ny Handayani, pemilik jajanan khas solo ini menjelaskan bagaimana rahasia kelezatan serabi buatanya. Pertama, ia olah beras menjadi tepung. Tepung ini hasil buatan sendiri. Selanjutnya, tepung dicampur dengan air dan gula. Adonan tepung didiamkan sampai delapan jam.
"Setelah itu kita baru bikin santannya, santan yang kentel," jelasnya.
Handayani juga menuturkan pencetakan serabi ini menggunakan penggorengan berukuran kecil. Agar tidak lengket saat mencetak penggorenganya dilumuri dengan minyak kacang yang dicampuri dengan kuning telur.
Sebelum seperti sekarang ini, serabi buatan Handayani berbentuk seperti apem yang juga makanan khas Jawa. Lalu ada permintaan dari konsumen dengan tambahan modifikasi cara pembuatan dan penambahan bahan baku lalu jadilah Serabi Notosuman.
"Ini khas Solo yang awalnya apem lalu dimodifikasi, jadilah Serabi Notosuman. Itu sebenarnya nama kampung, jadi Notosuman itu adalah kampung yang ada di area keraton, namanya kampung Notosuman," kisahnya.