REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Masjid Agung Cimahi menggelar beberapa kegiatan di bulan Ramadhan secara rutin. Misalnya, takjil bersama saat berbuka puasa, kultum di beberapa waktu salat, dan pesantren kilat serta kegiatan itikaf.
Kepala Bagian Ibadah dan Sosial DKM Masjid Agung Cimahhi, Mas'udi Adnan, menuturkan, kegiatan tersebut digelar untuk meramaikan masjid Agung Cimahi selama Ramadan. Kultum di waktu salat Dzuhur, diadakan sebelum salat supaya jamaah tidak langsung meninggalkan masjid. Sehingga, harapannya, seluruh jamaah bisa menikmati kultum secara seksama.
"Kalau kultumnya habis zuhur, biasanya kan langsung pada balik, yang dengar jadi sepi," kata dia, Sabtu (20/6).
Selain di waktu Dzuhur, kultum juga dilaksanakan pada waktu setelah salat subuh. Kebanyakan, para pengisinya yakni berasal dari kalangan organisasi Islam masyarakat, seperti Persis, Muhammadiyah, dan lainnya.
Di waktu Subuh ini, di antara jamaahnya terdapat dari kalangan siswa-siswa sekolah dasar ataupun sekolah menengah pertama yang berlokasi di sekitar masjid agung.
Mereka shalat di situ, sambil mendengarkan dan mencatat isi kultum, dalam rangka pembelajaran yang diperoleh dari guru agama di sekolahnya. "Jadi guru agamanya yang mengirim mereka ke sini, dalam rangka bulan Ramadan ini," tutur dia.
Di waktu Magrib, masjid ini juga biasa mengadakan agenda buka puasa bersama dengan iftar berupa kurma, kue, dan teh manis. Biasanya, kapasitas takjil ini hanya untuk 200 orang. Untuk makanan besarnya, masjid tersebut belum bisa memberikan.
"Tapi jika ada donasi yang masuk, kita siap untuk membuat makanan besarnya," ujar dia.
Selain itu, kegiatan pesantren kilat di masjid ini pun aktif dilakukan. Saat ini, kata dia, peserta yang mendaftar sudah mencapai 50 anak. "Biasanya sampai 200 anak, dan pendaftarannya ditutup pada 15 ramadan," ujar dia.
Tidak biasanya pada masjid lain, di mana biasanya pesantren kilat digelar sore hari, masjid ini mengadakan sanlat dimulai dari pukul 09.00 WIB sampai waktu zuhur tiba.