PQR Riyadlush-Shalihin Gelar Pelatihan Bilal Taraweh

Red: Damanhuri Zuhri

Ahad 21 Jun 2015 06:24 WIB

sejumlah remaja tengah mengikuti pelatihan bilal shalat taraweh di masjid riyadlush-shalihin parung Foto: damanhurizuhri/republika sejumlah remaja tengah mengikuti pelatihan bilal shalat taraweh di masjid riyadlush-shalihin parung

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Memasuki hari kedua Ramadhan 1436 Hijriah, Panitia Qiyamu Ramadhan (PQR) Dewan Keluarga Masjid (DKM) Riyadlush Shalihin Parung, Bogor, menggelar pelatihan bilal shalat Taraweh, Jum'at (19/6).

Acara yang dilaksanakan setelah shalat Taraweh selama satu pekan di awal Ramadhan ini diikuti belasan remaja dan pemuda usia sekolah dan mahasiswa yang tinggal di sekitar Masjid Riyadlush Shalihin, di Kecamatan Parung, Kecamatan Ciseeng, Kecamatan Sawangan dan sekitarnya.

Para peserta yang berasal dari sejumlah sekolah menengah atas (SMA) di antaranya, SMK Kharismawita Cinangka, Pesantren Riyadhul Jannah Ciseeng, SMAN 1 Parung, SMK Yapia Parung, SMK Borces, SMAN 1 Tajurhalang.

Selain dari kalangan siswa, ada pula peserta dari kalangan mahasiswa seperti Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan kampus Bina Sarana Informatika (BSI).

Muhammad Sadikin, mentor pelatihan Bilal Taraweh yang didampingi Muhammad Mansyur memberikan materi dan praktek bagaimana menjadi bilal atau pemandu pelaksanaan shalat Taraweh di bulan Ramadhan.

Sadikin yang juga guru Seni Budaya dan Keterampilan di SMPN 2 Parung ini mengaku sangat bangga menyaksikan antusiasme remaja yang mengikuti pelatihan bilal Taraweh. Menurutnya, anak-anak remaja dan pemuda di era android ini sangat sulit untuk terlibat dalam kegiatan keagamaan.

''Baru tahun ini panitia mengadakan pelatihan bilal dan saya sangat bersyukur ditunjuk panitia untuk memberikan materi dan praktek langsung,''kata Sadikin yang sudah lebih dari delapan tahun menjadi Bilal tetap di masjid termegah di kecamatan Parung.

Hal senada diungkapkan Muhammad Mansyur yang menjadi mentor kedua bersama rekannya Muhammad Sadikin. Mansyur yang sehari-hari berjualan ayam goreng ini mengaku bangga menyaksikan antusiasme remaja yang mau mengikuti pelatihan bilal.

''Saya tak menyangka, peserta pelatihan melebihi dari target panitia. Nantinya, setelah mereka mengikuti pelatihan selama satu minggu akan langsung terjun di masjid dan mushalla tempat tinggalnya masing-masing untuk mempraktekkan ilmu yang mereka dapatkan,''jelas mahasiswa semester III BSI Jakarta.

 

 

Terpopuler