Ramadhan, Momen Tingkatkan Kesalehan Sosial

Rep: c24/ Red: Damanhuri Zuhri

Ahad 21 Jun 2015 04:23 WIB

Berbagi dengan anak yatim (ilustrasi). Foto: Antara/ Feny Selly Berbagi dengan anak yatim (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pengurus Pusat Muhammadiyah Ma'mun Murod mengatakan, bulan Ramadhan merupakan momentum untuk memperbanyak amal saleh.

Setiap amal perbuatan baik di bulan ini, kata Ma'mun Muroda akan dilipatgandakan. Rasulullah SAW bersabda dalam hadisnya, "Setiap amal anak Adam dilipatgandakan; setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang serupa sampai tujuh ratus kali. Allah SWT, “Kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang membalasnya…” (HR. Muslim, An-Nasai, Ad-Darimi, dan Al-Baihaqi)

Oleh sebab itu, ungkap Ma'mun Murod, di bulan penuh hikmah ini, kesalehan sosial merupakan amalan yang tepat untuk d‎itingkatkan. Ia kemudian menjelaskan apa yang dimaksud tentang makna kesalehan sosial.

"Kesalehan sosial itu kesalehan yang berdimensi horizontal, sosial dan kemanusiaan. Munculnya istilah kesalehan sosial sebenarnya sebagai kritik atas mereka yang bangga dengan kesalehan pribadi," ujar Ma'mun kepada Republika, Sabtu (20/6).

Dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta ini menjelaskan, tidak sepantasnya seseorang menganggap dirinya saleh  kalau sudah bisa shalat lima waktu, puasa Senin-Kamis, shalat malam. Menurut dia, hal itu tidaklah cukup.

"Mereka yang bangga dengan peribadatan yang ritualistik dan simbolik vertikal. Tapi abai untuk menghadirkan yang ritualistik dan simbolik tersebut di ranah sosial dan kemanusiaan. Seakan sudah selesai keberislamannya ketika sudah jadi saleh pribadi," imbuhnya.

Terpopuler