REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Grand Mufti, Urusan Agama Islam dan Amal Kegiatan Departemen di Dubai ( IACAD ), Dr Ali Ahmed Mashael, menjawab pertanyaan pembaca khusus, seperti yang dilansir Emirates 24|7 tentang seputar Ramadan.
Seperti pertanyaan pembaca, Apa perbedaan antara penampakan bulan bagi negara-negara Islam. Apa dampak hal ini terhadap awal Ramadhan dan Idul Fitri?
Dr Ali Ahmed Mashael menjawab penampakan rembulan ialah kunci awal bulan, seperti menentukan kapan mulainya berpuasa saat Ramadan. Menurutnya, terdapat dua pandangan tentang masalah ini. pertama pandangan menurut Imam Maliki, Hanafi dan Hanbali, yang bertentangan melihat penampakan bulan di masing-masing negara pada suatu waktu.
penampakan bulan di satu negara Muslim memungkinkan bagi negara Muslim untuk memulai ibadah lebih awal disbanding dengannegara yang belum Nampak bulannya. Pasalnya, “Perbedaan terbesar antara negara-negara Islam adalah tujuh jam.” Katanya.
Pendapat kedua menurut Madzhab Imam Al- Shaafa'i dimana ia mendukung penampakan yang berbeda dari bulan di negara-negara Islam. Menurut pendapat ini masing-masing negara memiliki penampakan bulan sendiri dan waktu shalat yang berbeda.
Dewan Fiqih Islam, menegaskan bahwa tidak ada kebutuhan menyatukan pada penampakan bulan, tetapi soal penampakan awal bulan diserahkan kepada para ulama Islam di masing-masing negara.