Arab Saudi Minta Ekspatriat Hormati Bulan Ramadhan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah

Sabtu 20 Jun 2015 22:48 WIB

Warga Arab Saudi ketika berpuasa puasa Ramadhan pada tahun lalu. Foto: regionalpost.com Warga Arab Saudi ketika berpuasa puasa Ramadhan pada tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi sejak 12 Juni 2015 mengumumkan agar non Muslim menghormati bulan puasa. Mereka diminta tidak makan, minum, dan merokok di depan umum.

Pengumuman tersebut dibuat supaya pemeluk agama lain memahami dan tidak melanggar hukum yang diberlakukan di Arab Saudi saat bulan Ramadhan. Jika mereka melanggar aturan tersebut maka akan ada konsekuensi hukumnya.

Seperti dilansir Arabnews akhir pekan lalu, bulan Ramadhan merupakan bulan di mana umat Muslim bisa semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Umat Muslim tidak hanya puasa makan, minum, dan berhubungan suami istri namun mereka juga harus memberikan bantuan kepada orang-orang fakir miskin.

Bagi orang-orang yang mengalami kelebihan berat badan, bulan puasa merupakan bulan yang tepat untuk menurunkan berat badannya. Penurunan berat badan penting untuk menghindari penyakit kronis seperti diabetes dan jantung.

Seorang ekspratriat, Saleh Bucay mengatakan, ia memanfaatkan bulan Ramadhan untuk lebih banyak beribadah dan mengurangi keinginan terhadap hal-hal duniawi. "Saya juga mencoba menghindari sifat sombong, kegiatan yang sia-sia, menggosip, mengutuk dan hal-hal buruk lainnya."

Bucay juga meminta teman-temannya non Muslim untuk bersikap hati-hati. Mereka sebaiknya menghormati bulan puasa dengan menghindari makan dan minum di depan orang-orang yang puasa, terutama di area publik.