REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Suasana yang asri dan sejuk amat terasa saat menginjakkan kaki di Kampung Cicalung, Desa Wangunharja, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Dedaunan sayuran terhampar begitu luasnya di kampung tersebut. Di balik hamparan yang luas itu, terdapat lapangan bola. Ada kalangan muda-mudi yang sekadar mengelilingi lapangan dengan sepeda motornya.
Ada pula sekelompok pemuda berkaos bola yang sedang berlatih menendang secara bergantian. Senda-gurau layaknya anak yang sepantarannya, membuat suasana di lapangan ini tampak lebih hidup. Warga menyebut lapangan ini, dengan nama Lapang Baru Cicalung.
Saat itu, Sabtu (20/6) sore sekitar pukul 17.00 WIB. Lapangan itu terus menjadi tempat 'bermain' bagi anak-anak muda kampung Cicalung. Makin sore, gerombolan anak muda mulai meramaikan lapangan ini. Ya, tempat dan suasana yang menyegarkan di sana memang sangat tepat untuk dijadikan tempat ngabuburit.
Salah seorang anak muda yang tengah asik memberikan tendangan maut kepada sang kiper, Asep Rohidi, mengaku sudah biasa dengan latihan menendang bola meski dalam keadaan puasa. "Ini sudah menjadi hobi sih a'," kata dia saat disambangi.
''Jenuh jika saat puasa tidak bermain bola di sore hari,'' kata Asep. Sebelum puasa datang, ia dan teman-temannya memang rajin bermain bola di lapangan tersebut.
Namun, ia mengakui, karena jumlah pemain di bulan puasa berkurang, maka mereka berinisiatif untuk sekedar berlatih tendangan. "Kalau enggak di bulan puasa, orangnya lebih banyak, makanya ini kita tatajongan (tendang-tendangan) saja karena orangnya sedikit," ujar dia.
Mereka yang bermain bola di lapangan tersebut, yakni masih bersekolah tingkat pertama. Asep misalnya, ia masih duduk di bangku 3 SMP, di sekolah dekat kampungnya.
Lapangan yang luasnya sekitar 40 x 50 meter memang cukup ramai didatangi anak muda setempat. Yanti, salah seorang warga kampung setempat, tengah asik mengendarai sepeda motornya. Bukan untuk belajar berkendara, tapi hanya untuk jalan-jalan bersama dengan kawan-kawannya. "Ya buat main-main saja di sini, sekalian sambil nunggu magrib," tutur Yanti.
Kampung Cicalung merupakan kampung penghasil sayuran. Di sekitar lapangan, terdapat hamparan tanaman sayuran, seperti burkoli, burkol, tomat, dan cabai.
Sejauh mata memandang, kita akan melihat bebukitan yang mengelilingi kampung Cicalung. Kampung ini sendiri berada di dataran tinggi ini. Alhasil, kesejukan udaranya tak perlu ditanya lagi. Ngabuburit di sana, sambil menunggu azan Magrib, memang mengasikan.