REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Imam Besar dari Universitas Islam Al Azhar Mesir mengecam pemerintah Cina yang melarang Muslim Uighur di distrik Xinjiang berpuasa.
Menurut Al Azhar, pelarangan ini adalah bentuk pelanggaran terhadap hak asasi umat Islam Uighur untuk menjalankan syariat agama.
"Al Azhar dan Imam Besar Ahmed al-Tayeb mengutuk larangan pemerintah Cina pada Muslim untuk puasa dan belajar ilmu agama selama Ramadhan di beberapa bagian wilayah Xinjiang barat," kata sebuah pernyataan resmi dari Al-Azhar, dikutip dari Ahram Online, Sabtu (20/6).
Dalam pernyataan itu, Imam Tayeb menyebut Al Azhar menolak segala bentuk penindasan yang dilakukan pemerintah Cina terhadap Muslim Uighur yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Ia pun meminta dewan keamanan PBB segera melakukan peninjauan agar pelanggaran HAM yang dilakukan pemerintah CIna terhadap Muslim Uighur tidak terulang lagi.
Cina mengumumkan melarang pegawai negeri sipil, guru, dan siswa di Xinjiang melakukan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Pemerintah yang dikuasai komunis itu juga memerintahkan semua restoran di sana tetap buka dan beraktivitas seperti biasa.