REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semua berawal dari Perang Uhud. Andai Hindun binti Utbah terbunuh semasa jahiliyah di Perang Uhud, tidak akan kita temui nama itu bersinar di lembaran-lembaran sirah shababiyah.
Kala itu dalam perang Uhud, Rasulullah menghunus pedang tajam dan menyerukan, “Siapa yang mau mengambil pedang ini dengan haknya?” Sejumlah sahabat langsung menghampiri beliau untuk mengambil pedang itu, termasuk Ali bin Abi Thalib, Zubair bin Awwam, dan Umar bin Khathab.
Namun, Rasul tetap menyerukan kembali, “Siapa yang mau mengambil pedang ini dengan haknya?” Semua terdiam, lalu Simak bin Kharasy (Abu Dujanah) menghampiri beliau. Ia bertanya, “Apa haknya, wahai Rasulullah?”
“Dengan pedang ini, kau menebas wajah-wajah musuh Allah hingga tewas,” jawab beliau. “Aku akan mengambil pedang itu dengan haknya, wahai Rasulullah,” kata Abu Dujanah. Rasulullah kemudian menyerahkan pedang beliau itu kepadanya.
Melihat itu, Zubair ibn Awwam berkata dalam hati, ‘Aku ini putra Shafiyah, bibi beliau dari kaum Quraisy. Aku berdiri menghampiri beliau, lalu meminta pedang itu dari beliau. Namun, beliau justru memberikannya kepada Abu Dujanah. Demi Allah, akan aku lihat aksi yang dilakukan Abu Dujanah.’
Abu Dujanah menyerang ke tengah-tengah barisan musuh, menebas setiap orang musyrik dan memporak-porandakan barisan mereka. Sementara, Zubair mengikutinya dari belakang.
Ia terus menghancurkan barisan kaum musyrik, sampai bertemu dengan seorang komandan wanita. Abu Dujanah tidak tahu siapa dia. Abu Dujanah menuturkan, “Aku melihat seseorang membakar semangat pasukan musuh, lalu aku hampiri dia. Saat aku tebaskan pedang ke arahnya, ternyata dia seorang wanita. Aku pun memuliakan pedang Rasulullah untuk aku tebaskan ke arah seorang wanita.”
Wanita itu adalah Hindun binti Utbah, seorang perempuan Quraisy yang mengobarkan permusuhan hebat kepada kaum Muslim. Namun, Allah berkehendak memberinya hidayah Islam di kemudian hari. Sama halnya pada masa jahiliyah, setelah masuk Islam ia menjadi salah satu yang terbaik yang dimiliki kaum Muslim.
Zubair ibn Awwam mengatakan, “Aku melihat Abu Dujanah mengarahkan pedang tepat di pertengahan kepala Hindun binti Utbah, tapi pedang ia tarik kembali. Aku pun mengatakan, Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.”