REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE -- Pemerintahan Kota Lhokseumawe mengimbau kepada pedagang untuk tidak menjual petasan atau mercon selama bulan Ramadhan 1436 Hijriah, karena dapat menganggu kekhusyukan ibadah.
Wali Kota Lhokseumawe Suadi Yahya, Kamis di Lhokseumawe mengatakan, bulan ramadhan harus dijadikan upaya dalam meningkatkan iman dan taqwa. Sehingga hal-hal yang dapat menganggu kekhusyukan ibadah harusa dihindari.
"Sebab akibat suara letusan petasan, sering mengganggu kehusukan saat sedang melaksanakan ibadah, terutama salat tarawih. Karena suara letusan akan memecah konsentrasi," ujar Suadi Yahya.
Suadi menambahkan, selain menganggu pelaksanaan ibadah juga bisa menyebakan terjadinya kebakaran, karena petasan masuk kedalam kategori sebagai bahan peledak.
Menurutnya, semua pihak dapat bekerja sama untuk menekan peredaran petasan di Kota Lhokseumawe, sehingga dampak buruk yang diakibatkan permainan tersebut dapat dicegah.
Warga Lhokseumawe lebih diharapkan memperbanyak melakukan kegiatan yang lebih menyemarakan Ramadhan, seperti tadarus al-quran di masjid atau meningkatkan wawasan dan pengetahuan mengenai Agama Islam, misalnya dengan cara membaca buku-buku tetang Islam.
"Bulan yang suci ini harus kita perbanyak ibadah, agar kita bisa meraih kemenangan dan mempertebal keimanan," tutur Suadi.
Selain larangan jualan petasan, Walikota Lhokseumawe juga menghimbau agar tidak ada balapan liar. Pihak Kepolisian harus giat melakukan razia karena balapan liar sangat marak terjadi.