Penjualan Timun Suri Mulai Marak di Jakarta

Red: Hazliansyah

Jumat 19 Jun 2015 07:56 WIB

Penjual menata timun suri di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (18/6). (Republika/Prayogi) Penjual menata timun suri di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (18/6). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjualan buah timun suri mulai marak di beberapa pasar tradisional Ibu Kota, pada hari pertama pertama pelaksanaan puasa. 

Berdasarkan pantauan Antara di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, beberapa pedagang buah menjajakan timun suri yang berwarna kuning di sela dagangannya.

"Harga satu kilo timun suri Rp 5.000. Namun pembelinya masih sepi," kata seorang pedagang di Pasar Jatinegara, Hasan di kiosnya.

Pria yang sudah berjualan buah sejak tahun 1975 tersebut meyakini penjualan akan terus mengalami peningkatan.

"Sekarang memang belum banyak pembeli, tetapi dari pengalaman tahun lalu, biasanya mulai rame pada minggu pertama," ujarnya, sembari menambahkan pembeli mencari buah timun suri sebagai menu berbuka puasa.

Hal senada disampaikan penjual buah lain bernama Amar. Ditemui di tempat yang sama, dia mengaku di hari pertama puasa dagangan buah timun surinya tidak begitu laku.

"Sampai siang ini saya baru bisa menjual dua kilogram. Jadi saya baru dapat Rp 10.000 saja," kata Amar.

Dia menambahkan, buah yang bernama ilmiah Cucumis sativus ini didapatkannya dari Pasar Induk dengan harga Rp 4.000 perkilogram.

Sementara itu, timun suri juga mulai tampak dijual oleh beberapa pedagang di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Salah satunya adalah Arianto, yang mengaku sudah berdagang buah sejak tahun 1990.

Arianto menjual timun suri dengan harga Rp 7.000 perkilogram. Dia juga mendapatkan dagangannya dari Pasar Induk. Namun, sama seperti Hasan dan Amar, di awal puasa ini agak sulit untuknya menjual timun suri.

"Sampai siang ini timun suri saya belum ada yang laku, mungkin karena belum terlalu matang buahnya. Tetapi saya yakin dalam beberapa hari ke depan penjualan sudah mulai bagus," tuturnya.

 

Terpopuler