Kisah Kerinduan Narapidana Berbuka Puasa di Rumah

Red: Karta Raharja Ucu

Kamis 18 Jun 2015 22:44 WIB

Para narapidana dan tahanan titipan berdoa usai menjalani salat Idul Fitri di lapangan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1, Cipinang, Jakarta, Senin (28/7). Kementerian Hukum dan HAM memberikan remisi khusus Idul Fitri kepada 667 narapidana dari total 3.257 oran Foto: Aditya Pradana Putra/Republika Para narapidana dan tahanan titipan berdoa usai menjalani salat Idul Fitri di lapangan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1, Cipinang, Jakarta, Senin (28/7). Kementerian Hukum dan HAM memberikan remisi khusus Idul Fitri kepada 667 narapidana dari total 3.257 oran

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG --  Sejumlah narapidana yang menjalani hukuman di Lembaga Permasyarakatan (LP) kelas II A Muaro Padang, merindukan menjalankan ibadah puasa di rumah. Salah satunya Taufik (34 tahun).

"Ini sudah kedua kalinya saya menjalani puasa di Lapas ini, saya merasa kangen berbuka puasa bersama di rumah," kata seorang napi Taufik (34) di Padang, Kamis. Taufik menjalani hukuman penjara selama empat tahun karena terjerat Pasal 2 Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).

Hingga kini, lanjutnya, istrinya setiap Ramadhan selalu mengantarkan makanan untuk berbuka, maupun sahur. Namun ia mengungkapkan rasa bersama keluarga tidak bisa tergantikan. "Istri saya selalu mengantarkan makanan dua kali sehari, tapi tidak bisa makan bersama," katanya.

Taufik mengatakan, menjalani puasa di Lapas juga tidak terdapat kendala yang berarti. "Tidak ada kendala, yang puasa menjalaninya dan yang tidak juga tidak mengganggu. Selain itu bagi yang tidak puasa di Lapas ini ada tempat yang diperuntukkan," jelasnya.

Narapidana yang tinggal di Belimbing, Kecamatan Kuranji, Kota Padang itu, mengatakan untuk makanan sahur disiapkan langsung pihak Lapas. "Yang menyiapkan makanan bagian dapur, sahur tadi saya makan dengan nasi dengan lauk pauknya ikan gulai," katanya.

Pernyataan serupa disampaikan narapidana Suardi (30). Ia juga mengatakan keinginannnya berbuka di rumah bersama keluarga. "Ingin berbuka bersama di rumah, di sini juga ramai tapi beda rasanya," katanya.

Kepala Pengamanan Lapas (KPLP) Lapas Muaro Kelas II A Padang Darwan, mengaku lapas mendukung warga binaan Muslim yang melaksanakan ibadah wajib agamanya. Dari pihak Lapas, lanjutnya, selain menyediakan sahur dan melaksanakan tarawih, juga menyediakan iftar.

"Saat berbuka kami sediakan iftar yang diganti setiap hari berupa kolak, cendol, dan lain-lain. Sedangkan nasi setelah itu," katanya.

Darwan menyebutkan, saat ini di Lapas kelas II A Muaro Padang, terdapat sebanyak 896 orang warga binaan. Sebanyak 845 orang di antaranya adalah Muslim. Sebelumnya pada rabu (16/6) malam, di tempat itu juga telah diselenggarakan Shalat Tarawih pertama.

Terpopuler