Suara Hati Napi Lapas Padang Puasa di Penjara

Red: Hazliansyah

Kamis 18 Jun 2015 22:26 WIB

Ramadhan di Lapas Foto: Antara Ramadhan di Lapas

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Melewatkan bulan suci Ramadhan bersama keluarga tercinta tentu menjadi hal yang tidak pernah terbayarkan dengan apapun. Kendati demikian, ada sejumlah orang yang terpaksa merelakan kebahagiaan itu. Mereka di antaranya adalah sejumlah terpidana yang menjalani hukuman di Lembaga Permasyarakatan (LP) kelas II A Muaro Padang. 

Para napi mengaku sangat merindukan menjalankan ibadah puasa di rumah.

"Ini sudah kedua kalinya saya menjalani puasa di Lapas ini, saya merasa kangen berbuka puasa bersama di rumah," kata seorang napi Taufik (34) di Padang, Kamis.

Taufik menjalani hukuman penjara selama empat tahun karena terjerat Pasal 2 Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).

Hingga saat ini, lanjutnya, istrinya setiap Ramadhan selalu mengantarkan makanan untuk berbuka, maupun sahur. Namun ia mengungkapkan rasa bersama keluarga tidak bisa tergantikan.

"Istri saya selalu mengantarkan makanan dua kali sehari, tapi tidak bisa makan bersama," katanya.

Hal yang sama juga dikatakan oleh narapidana Suardi (30). Ia juga mengatakan keinginannnya berbuka di rumah bersama keluarga. "Ingin berbuka bersama di rumah, di sini juga ramai tapi beda rasanya," katanya.

Kepala Pengamanan Lapas (KPLP) Lapas Muaro Kelas II A Padang Darwan, menyebutkan saat ini di Lapas kelas II A Muaro Padang, terdapat sebanyak 896 orang warga binaan. Sebanyak 845 orang di antaranya adalah muslim.

Sebelumnya pada Rabu (16/6) malam, di tempat itu juga telah diselenggarakan shalat tarawih pertama.

Terpopuler