300 Pedagang Meriahkan 'Pasar Ramadhan Jogokaryan'

Red: Hazliansyah

Kamis 18 Jun 2015 21:43 WIB

 Masjid Jogokaryan Yogya Foto: MasjidJogokaryan.com Masjid Jogokaryan Yogya

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pasar Sore yang menjadi bagian dari kegiatan "Kampoeng Ramadhan Jogokaryan" menampilkan aneka kuliner berbuka puasa, bisa ditemui di sepanjang Jalan Jogokaryan Yogyakarta.

"Ada berbagai makanan menarik yang bisa ditemui di Pasar Sore ini, di antaranya es pot yang sedang 'tren', satai koyor, takoyaki dan lain-lain," kata Sekretaris Kampoeng Ramadhan Jogokaryan Enggar Haryo Panggalih di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, Pasar Sore yang dibuka secara resmi oleh Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti pada Kamis (18/6) dibuka setiap hari selepas Ashar hingga Maghrib.

Selain menampilkan berbagai kuliner tradisional khas Yogyakarta dan makanan adaptasi dari mancanegara, masyarakat juga bisa membeli berbagai kebutuhan ibadah dan kebutuhan "fashion".

Pasar Sore tersebut menampung sekitar 300 pedagang yang berasal dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah di Jogokaryan dan warga lain yang berniat membuka usaha selama bulan puasa.

"Karena daya tampung Jalan Jogokaryan adalah sekitar 300 pedagang, maka sejak dua pekan lalu sudah banyak calon pedagang yang terpaksa ditolak," katanya.

Selain membuka Pasar Sore, di Kampoeng Ramadhan Jogokaryan yang digelar untuk ke-11 kalinya tahun ini juga digelar kegiatan rutin lainnya yaitu tarawih di Masjid Jogokaryan.

"Setiap Kamis malam, kami menyelenggarakan tarawih ala Madinah yaitu dengan menyelesaikan satu juz Al Quran," kata Divisi Acara Kampoeng Ramadhan Jogokaryan Krisna Yuniar.

Panitia juga menghadirkan imam dari Palestina yaitu Syekh Fadi Abdul Ghani Yusuf Syalabi, serta menyiapkan 1.000 takjil setiap hari selama bulan puasa.

Selain di sepanjang Jalan Jogokaryan, Pasar Sore di bulan puasa yang menjual aneka kuliner kebutuhan berbuka juga digelar di beberapa lokasi lain seperti di Kauman dan di Jalan Nitikan.

Terpopuler