Shalat Taraweh Malam Pertama di Gaza Palestina

Red: Damanhuri Zuhri

Kamis 18 Jun 2015 20:39 WIB

Tarawih pertama di Gaza, Palestian. Foto: Abdillah Onim Tarawih pertama di Gaza, Palestian.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Masjid terindah di Gaza City bernama Masjid Yunis Abdul Aziz Al Khaldy, diabadikan dari seorang kaya dan dermawan, beliaulah yang membangun masjid tersebut yang terletak persis di pinggir bibir pantai Gaza.

Kubah masjid ini didatangkan langsung dari Turky, termasuk insinyur yang memasang Kubah pun beliau datangkan dari Turkey.

Menurut informasi, pembangunan Masjid Khaldy menghabiskan dana senilai Rp 15 Miliyar. Semua dinding luar dan dinding dalam Masjid Khaldy berbahan marmer yang disebutkan Hajar Qudsi, kuat dan menambah keindahan masjid Khaldy.

Awal peletakan batu pertama masjid tersebut dilakukan pada Ramadhan 1432 H dan berakhri tahun 2013. Penggunaan masjid Khaldy diresmikan Perdana Menteri Ismail Haniyah Ramadhan 1434 H. Pendiri masjid tinggalnya hanya berseberangan jalan persis berhadapan dengan masjid.

Sepulang dari tempat kerja studio mini di Gaza City pukul 16.00, sehabis siaran langsung, Abdillah Onim pulang ke Gaza utara. Ia dan istri bersama anaknya sudah  berniat melaksanakan shalat Isya dan shalat Taraweh berjamaah di masjid Al Khaldy.

Demi mengejar saf paling depanl, satu jam sebelum adzan Isya, Onim bersama istri dan anaknya menuju ke masjid. Begitu tiba di masjid, jangankan mendapat di saf paling depan, masjid Khaldy sudah dibanjiri jamaah shalat Taraweh.

''Saya akhirnya mendapatkan saf paling belakang di halaman masjid persis berdekatan dengan pantai Mediteranean,'' tulis Onim melalui surat elektronik kepada Republika, Kamis (18/6) malam.

Onim menuturkan, sudah kebiasaan bagi warga Gaza melaksanakan shalat Taraweh pertama, mereka megajak sanak keluarga, sekaligus membawa perbekalan mereka untuk makan malam bahkan Sahur.

Terpopuler