Ini Rekomendasi Sahur dan Iftar Bagi Anak

Rep: C94/ Red: Indira Rezkisari

Kamis 18 Jun 2015 18:59 WIB

Puasa pertama anak/ilustrasi Foto: Republika/Prayogi Puasa pertama anak/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak yang baru belajar puasa membutuhkan asupan nutrisi yang bergizi seimbang. Makan sahur lalu menjadu sumber kekuatan bagi anak untuk berpuasa. Tetapi, makan sahur atau makan di jam yang tidak biasa tidak mudah bagi anak. Orang tua pun diminta tidak memaksa anak.

"Berikan nasi dengan sayur-mayur, lauk-pauk serta buah ketika sahur. Karbohidrat selain nasi putih bisa dipilih juga nasi merah, kentang, roti, oat, ubi, mie atau pasta," kata dokter spesialis anak, Annisa Siti Rohima, Kamis (18/6).

Selain itu, lanjutnya, pilihan buah bisa diberikan dalam bentuk jus. Pilih hidangan lezat dan mudah ditelan seperti sayuran berkuah saat sahur. Bisa juga memilih hidangan sekali gigit seperti roti isi sayur serta daging. Komposisi menu sahur yang seimbang dari karbohidrat (terutama dengan indeks glikemik rendah), sayur, buah, protein dan lemak akan membuat anak kenyang lebih lama.

Sebelum menjalankan puasa, kata dokter Annisa, perhatikan kebiasaan minum pada anak terutama air putih, untuk mencegah dehidrasi. Saat berbuka berikan makanan dengan indeks glikemik tinggi seperti aneka olahan panganan manis, kurma, buah dan tentu saja menu komplit untuk berbuka. Anak biasanya lebih lahap makan ketika berbuka karena merasa lapar.

 

"Pastikan pilihan makanan tetap beraneka ragam serta bergizi seimbang ketika anak berpuasa," katanya.

Dokter lulusan UGM ini mengajak orang tua untuk tidak memaksa anak saat belajar puasa. Alih-alih anak justru bisa trauma atau bahkan sakit bila dipaksakan berpuasa, padahal belum mampu.

Dia menambahkan, para sahabat di masa Rasulullah menghibur anaknya yang berpuasa dengan mainan. Orang tua juga bisa berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengetahui kesiapan anak berpuasa.

Terpopuler