Masyarakat Khawatirkan Kebersihan Iftar Pinggir Jalan

Red: Indira Rezkisari

Kamis 18 Jun 2015 18:28 WIB

Pedagang takjil. Foto: Antara/Zabur Karuru Pedagang takjil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga kota Jakarta masih mengkhawatirkan kualitas jajanan khas atau iftar Ramadhan terkait banyaknya beredar makanan yang tidak layak konsumsi di beberapa daerah.

"Iya saya masih menghindari jajanan di pinggir jalan demi kesehatan," kata Nanda, salah satu pegawai swasta di Jakarta, Kamis sore (18/6). Ia tidak ingin terlalu banyak jajan di pinggir jalan demi menjaga kesehatan.

"Kalau tidak terpaksa, saya tidak membeli di sembarang tempat, kalau beli pasti pilih-pilih," katanya.

Senada dengan Nanda, Anda salah satu karyawan BUMN mengaku sedikit paranoid dengan jajanan iftar di pinggir jalan. "Saya lebih suka membuat sendiri daripada jajan, karena banyak yang tidak layak konsumsi," kata Anda.

Kemudian, ia masih memilih makanan dan minuman iftar selama Ramadhan walaupun sudah jelas bahan bakunya. "Walaupun hanya minuman, masih takut dengan kualitasnya," tuturnya.

Sementara itu, Yuni masih suka membeli jajanan iftar, tapi hanya membeli di tempat yang sudah tepercaya. "Ya masih suka beli, tapi pilih beli yang dekat rumah, atau membeli bahannya diolah sendiri," kata Yuni.

Ia juga tidak terlalu suka dengan jajanan makanan dan minuman yang memiliki warna terlalu mencolok. "Kalau warnanya mencolok saya lebih memilih tidak membeli, apalagi jika harganya terlalu murah," tuturnya.

Terpopuler