REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Hari pertama Bulan Suci Ramadhan, bahan pokok masih mengalami kenaikan di Pasar Baru Kota Bekasi. Menurut Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustruan, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Bekasi, Herbert Panjaitan, kenaikan harga bahan pokok tersebut adalah sistem pasar.
"Masalah harga kebutuhan pokok itu sistem pasar ya, kita tidak bisa menentukan harga harus sekian dan sekian, tergantung permintaan dan suplier, kalau istilahnya permintaannya banyak sedangkan suplier terbatas, pasti biasanya harga naik," katanya kepada Republika di Kantornya, Kamis (18/6).
Tapi, terkait hal itu Herbert mengatakan, Bekasi bisa berupaya menjamin ketersediaan stok, apalagi menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini. "Rata-rata pemerintah pusat maupun pemerintah daerah berupaya untuk menjamin ketersediaan bahan pokok, seperti beras, tepung terigu, minyak goreng, dan lain-lain," jelas Herbert.
Selain itu, Herbert mengatakan dari hasil rapat koordinasi dengan Bulog Karawang beberapa waktu lalu, stok untuk bulan ramadhan kali ini aman. "Menurut Bulog Karawang kemarin bahkan untuk dua bulan ke depan stok aman," ujarnya.
Sedangkam terkait adanya dugaan penimbunan bahan pokok di tempat-tempat distribusi, Herbert mengaku sampai saat ini dirinya belum pernah menemukan informasi penimbunan. Tapi, pihaknya selalu melakukan pengawasan harga kebutuhan pokok di pasar.
"Kita rutin tiap hari minggu memeriksa ke seluruh pasar di Kota Bekasi, dengan menunjuk dua petugas untuk memantau harga pasar itu, biasanya naik turun-naik turun," jelas Herbert.