REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Yayasan Dinamika Umat Kahuripan, Kemang, Bogor, Ustaz Hasan Basri Tanjung MA mengungkapkan, Rasulullah SAW tentulah banyak ibadah di setiap waktu.
''Shalat, puasa, zikir, tilawah, sedekah dan lainnya selalu banyak Rasulullah SAW lakukan, tapi lebih banyak lagi di bulan Ramadhan, karena ganjarannya berlipat gandi,'' ungkap Ustaz Tanjung kepada Republika, Kamis (19/6).
Dosen Universitas Djuanda (Unida) Bogor ini yakin Nabi Muhammad SAW beribadah bukan karena mengharap pahala (surga), juga bukan karena takut neraka semata, tapi karena cinta dan syukur kepada Allah SWT.
''Bagi Nabi Muhammad SAW yang sangat mulia, mengisi bulan suci Ramadhan dengan porsi dan volume ibadah yang tinggi apalagi kita,'' kata ustaz kelahiran Sumatera Utara yang baru saja meluncurkan buku pertamanya Karunia tak Ternilai.
Oleh karena ganjaran yang berlipat itulah, kata Ustaz Tanjung, momen Ramadhan harus dimanfaatkan umat Muslim untuk memperbanyak amal ibadah di bulan Ramadhan, seperti memperbanyak shalat sunnah, zikir, doa, sedekah, silaturahim dan menyenangkan orang lain.
Ustaz Hasan Basri Tanjung mengungkapkan, akan tersedia berkahnya jika siang dan malam, Ramadhan diisi dengan aktivitas yang manfaat, baik individual mau pun sosial. ''Akhirnya, akan meningkat nilai spiritual seorang Muslim dengan Allah SWT,'' jelasnya.
Ia lalu mengutip sebuah hadis Rasulullah SAW yang diriwiyatkan Imam Bukhari dan Muslim. Dari Abbas radiyallahu anhu, ia berkata, ''Rasulullah SAW adalah orang yang paling pemurah, lebih-lebih pada bulan Ramadhan ketika ditemui Jibril. Setiap malam di bulan Ramadhan, Jibril datang untuk membacakan Alquran. Saat ditemui Jibril, Rasulullah SAW lebih pemurah dari pada angin yang bertiup.''