Gulai Sepedeh Sambut Ramadhan dan Syawal di Bengkulu (1)

Red: Agung Sasongko

Kamis 18 Jun 2015 14:42 WIB

Gulai Sepedeh Foto: Antara Gulai Sepedeh

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Tradisi unik bernuansa adat berbalut religi masih hidup dan dipelihara oleh kelompok masyarakat di Bengkulu dalam menyambut bulan suci Ramadhan dan bulan Syawal. Salah satu tradisi yang diwariskan para leluhur yakni memasak "gulai sepedeh" di masyarakat wilayah Kabupaten Mukomuko.

Gulai sepedeh yakni kuliner berbahan daging kerbau dipadu bumbu tertentu yang dimasak setiap satu hari sebelum 1 Ramadhan dan 1 Syawal.

"Tradisi ini sudah turun temurun dari nenek moyang kami, intinya memupuk persaudaraan antarsesama," kata Muhammad Nizar, Kepala Kaum Melayu Kecik di Desa Sungai Ipuh, Kecamatan Selagan Raya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.

Satu hari sebelum bulan puasa, warga Desa Sungai Ipuh menggelar tradisi pemotongan hewan kerbau dan dibagi ke seluruh warga di desa itu.

Kebiasaan ini kata Nizar sebagai lambang suka cita warga setempat yang mayoritas memeluk agama Islam untuk menyambut datangnya bulan suci. Tradisi serupa juga akan diulang pada satu hari sebelum Lebaran untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri.

"Intinya sebagai ucapan syukur memasuki bulan baik yaitu bulan yang ditunggu-tunggu umat Islam," ucap dia.

Tahun ini menurut Nizar jumlah kerbau yang dipotong sebanyak tujuh ekor. Pemotongan hewan tersebut dilakukan setelah Shalat Zuhur dengan memilih kerbau terbaik dan terjamin kesehatannya. Pemotongan hewan kerbau dilakukan di lapangan desa dan proses pemotongan ternak tersebut disaksikan penduduk desa karena setelah dipotong langsung dibagi di tempat itu juga.

Sistem pembagian daging tidak berdasarkan harga tapi dibagi sesuai dengan jumlah warga desa. Jumlah tumpukan daging biasanya akan dipastikan sama dengan jumlah kepala keluarga di desa itu. "Harga daging sama untuk setiap tumpukan dengan berat hampir dua kilogram," tuturnya.

 

 

Terpopuler