REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Stok barang entah 'lari' kemana, begitu memasuki awal bulan Ramadan, tiba-tiba stok daging ayam kampung maupun ayam potong sulit ditemukan di pasar tradisional di Kabupaten Karanganyar, Jateng.
Mulai memasuki awal bulan puasa, stok daging ayam kampung maupun daging ayam potong langsung menipis. Kondisi semacam ini otomatis membuat harga kembali naik. Padahal, beberapa hari menjelang puasa, atau saat musim /nyadran/, sudah naik.
Menurut Kasinem (56), pedagang daging ayam di Pasar Jungke, Karanganyar, Kamis (18/6), menyebut, awal puasa ini harga daging ayam naik rata-rata Rp 1.000 lagi. Padahal, sepekan jelang puasa sudah naik. Sekarang, harga daging ayam kampung Rp 70 ribu. Sedang ayam potong Rp 30 ribu per kg.
Berdasar pengalaman, kata Kasinem, harga awal puasa ini bertahan hingga pertengahan Ramadhan. Dua pekan menjelang lebaran, harga naik lagi.
''Gonjang-ganjing harga demikian ini, terus terjadi sepanjang musim perayaan puasa dan lebaran,'' katanya.
Setiap memasuki bulan puasa hingga perayaan lebaran, kata Suparno (57), pedagang daging ayam lain, fluktuasi harga terjadi. ''Mungkin karena banyak orang yang butuh, stok barang terbatas, jadi harga naik. Stok barang saja ada, harga juga naik. Biasa, musimnya orang lagi pesta makan enak,'' tambahnya.
Kenaikkan juga terjadi pada daging sapi. Menurut Suwarto (55), pedagang daging di Pasar Harjosari, Karanagnyar, malah menyebut harga dagaing sapi naik setiap sepekan. Untuk pekan ini saja, harga daging sapi naik dari Rp 88 ribu menjadi Rp 90 ribu per kg.
''Jelang perayaan lebaran dipastikan naik lagi,'' katanya.
Jauh sebelum puasa, harga daging sapi stabil. Baru dua hari jelang puasa harga naik. Karena puasa, banyak warga yang membeli daging untuk makan sahur dan berbuka puasa.