REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf memainkan kentongan, salah satu alat musik tradisional terbuat dari bambu, saat membuka Festival Ramadhan yang digelar Masjid Al-Akbar Surabaya, 17 Juni hingga 13 Juli 2015.
"Festival Ramadhan rutin digelar setiap tahun dan diikuti ratusan kelompok usaha mikro kecil menengah berkualitas dengan harga terjangkau," ujarnya di sela pembukaan di halaman Masjid Al- Akbar Surabaya, Rabu (17/6).
Dari tahun ke tahun, kegiatan ini terbukti meningkatkan perekonomian, baik dari pedagang maupun masyarakat yang membeli. Catatan dari penyelenggaraan Festival Ramadhan 2014, total transaksinya mencapai angka Rp 3 miliar, dan diharapkan naik pada pelaksaaan tahun ini.
"Diharapkan kali ini meningkat hingga mencapai angka Rp 4 miliar untuk transaksinya. Ini tidak berlebihan karena jumlah pedagangnya juga naik, dari 130 stan menjadi 140 stan," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Produk-produk yang dijual antara lain sarung tenun, busana muslim, sandal, sepatu dan berbagai jenis makanan. "Produk yang dijual disini cukup untuk kebutuhan umat Islam selama bulan Ramadhan. Belanja banyak bisa di tempat ini," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, eks Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut menyempatkan bertausiyah dan menyampaikan bahwa Ramadhan itu mengajarkan masyarakat untuk menghadirkan rasa adil di dalam kehidupannya sehari-hari.
"Dengan adanya rasa adil maka untuk menciptakan kemakmuran akan lebih mudah. Akan tetapi, apabila masyarakat sejahtera belum tentu ada keadilan didalamnya. Oleh sebab itu, Ramadhan ini ciptakan rasa adil di kehidupan beragama," tukasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Masjid Al-Akbar Endro Siswantoro mengaku pihaknya melakukan sejumlah perbaikan menghadapi Ramadhan 1436 H, antara lain penambahan eskalator dan karpet untuk shaf jamaah.
"Eskalator di sini masih yang naik, tapi sekarang sudah ditambah yang turun. Kemudian, penambahan ratusan karpet shaf jamaah juga akan datang," katanya.