Kerinduan Gubernur NTB pada Tradisi Maidaturrahman Saat Ramadhan

Rep: c 25/ Red: Indah Wulandari

Kamis 18 Jun 2015 10:32 WIB

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH M Zainul Majdi. Foto: ANTARA/Andika Wahyu/ca Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH M Zainul Majdi.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nuansa keramahan masyarakat Kairo, Mesir  yang menyediakan hidangan gratis untuk berbuka rupanya juga membekas di benak Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH Muhammad Zainul Majdi atau yang biasa disapa Tuan Guru Bajang.

Ia menganggap kalau pengalamannya menjalani bulan suci Ramadhan di Kairo, sebagai Ramadhan yang paling berkesan. Tuan Guru Bajang bisa merasakan nuansa Maidaturrahman yang biasa dilakukan oleh masyarakat Mesir kepada setiap turis dan para mahasiswa asing.

Maidaturrahman sendiri merupakan sebuah tradisi yang ada di Mesir setiap bulan suci Ramadhan. Para penduduk seakan berlomba untuk menyediakan hidangan berbuka puasa, kepada orang-orang yang sedang berada di jalan.

“Biasanya, tradisi tersebut dilakukan oleh masyarakat Mesir yang bisa dikatakan mampu secara finansial, dan ditunjukkan kepada siapapun yang ingin berbuka puasa, tanpa terkecuali,” kata Zainul, Kamis (18/6).

Pengalaman tersebut didapatkan Zainul, saat menimba ilmu di Universitas Al-Azhar sekitar tahun 1992. Ia juga tidak lupa bagaimana suasana jalan berubah seperti festival kuliner, lantaran begitu banyak orang yang menyediakan hidangan berbuka.

"Bagaimana mereka berlomba-lomba menyediakan hidangan, mengesankan dan justru menunjukkan implementasi dari kepedulian sosial," kata dia.

Akan tetapi, Kairo tidak langsung menyapa Zainul dengan keramahannya, lantaran, kondisi cuaca yang sangat jauh berbeda dengan Indonesia dan sempat mengagetkan Zainul di awal kedatangannya untuk menimba ilmu.

Tidak bisa ia lupakan bagaimana musim dingin panjang di Kairo, mengujinya karena harus menahan lapar saat menunaikan ibadah puasa Ramadhan. Namun, kondisi tersebut tidak menyulitkannya karena ia tetap bisa menikmati bulan suci Ramadhan dengan hikmat.

Namun demikian, Zainul tetap menyambut datangnya bulan suci Ramadhan kali ini, dan tetap menjalaninya dengan penuh syukur karena masih diberikan kesempatan untuk kembali menyapa Ramadhan.

Hal itu semakin disadari saat sebagian kerabat yang dahulu ada dan dapat menjalani bulan suci Ramadhan bersama, kini tidak dapat lagi ia jumpai. Untuk itu, ia mengaku akan terus meningkatkan kualitas ibadahnya sebagai wujud syukur kepada Allah SWT.

Kegiatan rutin yang selalu ia lakukan saat bulan suci Ramadhan tiba, di antaranya adalah mengkhatamkan Alquran,  shalat tarawih pertama di rumah, hingga mengunjungi sang ibu yang berada di Lombok sebelum Idul Fitri tiba.

Selain itu, ada juga sejumlah kegiatan rutinitas yang biasa dilakukan Zainul selama bulan suci Ramadhan, yang memang sengaja ia manfaatkan sebagai kesempatan untuk tetap menjaga silaturahim.

Di antaranya menghadiri reuni-reuni atau buka bersama teman-teman lama, serta melakukan safari Ramadhan ke berbagai wilayah, diantaranya dengan shalat tarawih atau berbuka berbuka bersama warga.

"Saya berharap hubungan saya dengan seluruh keluarga, menjadi semakin baik, terutama dengan Ummi dengan Abah bisa lebih erat dan lebih akrab," jelasnya.

Terpopuler