Tradisi Sambut Ramadhan pada Zaman Kolonial Belanda

Red: Didi Purwadi

Sabtu 20 Jun 2015 02:22 WIB

Tradisi Ngubek Setu (ilustrasi) Foto: Antara/Jafkhairi Tradisi Ngubek Setu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ratusan warga Kelurahan Situ Gede, Kota Bogor, Jawa Barat, berama-ramai mengikuti dan menyaksikan tradisi 'Ngubek Setu' yang berlangsung Situ Gede, dalam rangka menyambut datangnya bulan Suci Ramadhan 1436 Hijriah.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Situ Gede, Eman Sulaeman, mengatakan tradisi Ngubek Setu adalah tradisi menangkap ikan beramai-ramai di dalam Situ Gede yang diikuti oleh ratusan warga yang tidak hanya datang dari wilayah Bogor tapi juga luar Bogor.

"Sebanyak satu ton ikan dari berbagai jenis di tebar di Situ Gede, warga beramai-ramai menangkap ikan tersebut dengan beragam cara, dengan jala atau ember," katanya seperti dikutip dari Antara.

Ia mengatakan acara Ngubek Setu yang digelar pada Ahad kemarin tersebut merupakan tradisi tahunan yang diselenggarakan masyarakat Sunda di Kota Bogor menjelang bulan puasa. Tradisi tersebut telah ada sejak zaman Kolonial Belanda.

"Konon dulunya, sebelum bulan Ramadhan, warga di Situ Gede menebar ikan untuk persiapan bulan puasa," katanya. Tradisi Ngubek Setu menjadi perlambang kekompakan masyarakat bergotong royong menangkap ikan dan semangat menyambut datangnya bulan Ramadhan.

Pesta Rakyat menyambut datangnya bulan Ramadhan itu dihadiri sekitar 5.000 pengunjung yang memadati area Situ gede dan Hutan Cifor. Peserta sudah berdatangan sejak malam hari, dengan membawa rakit dan jalan yang telah dipersiapkan untuk mencari ikan di Situ Gede yang dimulai dari pukul 06.30 WIB.

Peserta Ngubek Setu beramai-ramai menaiki rakit yang terbuat dari bambu, mereka menebarkan jala di hamparan Situ Gede. Mereka yang berhasil mendapatkan ikan paling banyak yang akan menjadi pemenangnya.

Terpopuler