Ramadhan, Kesempatan Murajaah Alquran bagi Santri Taman Tunanetra

Rep: c28/ Red: Damanhuri Zuhri

Kamis 18 Jun 2015 00:41 WIB

Tunanetra penghafal Alquran, Ahmad Mustaqim Foto: ROL/Fian Firatmaja Tunanetra penghafal Alquran, Ahmad Mustaqim

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Santri Taman Tunanetra, Mustaqim (20), mengatakan datangnya bulan suci Ramadan dimanfaatkan untuk murajaah (mengulang) hafalan surat-surat Alquran yang sudah dihafal. “Pasalnya mengulang lebih sulit daripada menambah,” katanya. Rabu (17/6)

Ia mengaku murajaah ini tidak ditarget, apabila sedang banyak kegiatan maka sehari cuma satu juz. “Tetapi kalau lagi kosong bisa dua sampai tiga juz,” kata Mustaqim menjelaskan.

Targetnya, kata Nustaqim, ia ingin murajaah dan menambah hafalan walaupun tidak disetorkan kepada pengajar. Agar nanti setelah Ramadan bisa surprise buat para guru.

“Agar tidak cuma setor satu dua halaman, tapi bisa satu juz,” katanya, di ruang tamu Yayasan Raudlatul Makfufin yang terletak di Serpong, Tangerang Selatan.

Datangnya Ramadan ini, Mustaqim memiliki persiapan untuk menghadapi puasa sebulan penuh, yakni diawali dari persiapan fisik agar tidak sakit ditengah ramadan.

Selain itu, Ujar Mustaqim, pada tiap datang Ramadan selalu berkesan lantaran kebersamaanya dengan masyarakat setempat lebih erat. “Dan juga perjuangan bangun malam,” katanya sembari ketawa ringan.

Mustakim mengungkapkan, biasanya pada bulan-bulan biasa makan sendiri-sendiri, tapi waktu Ramadan bisa berbuka bersama teman-taman.

“Bagi saya semua Ramadan berkesan, karena di bulan Ramadan berbeda dengan hari yang lain bebas makan di siang hari, sedang di bulan Ramadan kita harus menahan lapar dan haus. Ibarat orang berpetualang kita bener-benar sedang berpetualang,” ujarnya.

Harapannya pada bulan Ramadhan ini, agar dapat lebih berkah dan istiqomah. Selain itu juga terus dapat lebih giat murajaahnya (mengulang hafalan). Ia menjelaskan, semangatnya untuk menghafal Alquran, lantaran dirinya ingin mendapatkan kebahagiaan di akhirat.

“Saya tidak bisa melihat, hanya ini (hafalan quran) dan ibadah istiqamah untuk mendapat kebahagiaan di akhirat.” Kata Mustaqim seraya menambahkan, ''Saya tidak ingin buta di dunia dan buta di akhirat. Saya yakin Allah Maha Adil,'' kata Mustaqim penuh semangat.

Terpopuler