Tradisi Mandi Balimau Warga Padang Sambut Ramadhan

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Karta Raharja Ucu

Rabu 17 Jun 2015 22:18 WIB

Suasana tradisi mandi balimau yang dilakukan warga Kota Padang, Sumatra Barat untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Warga percaya, mandi balimau merupakan tradisi untuk mensucikan diri. Warga Padang biasanya melakukan mandi balimau di sungai Batang Kur Foto: Umi Nur Fadilah Suasana tradisi mandi balimau yang dilakukan warga Kota Padang, Sumatra Barat untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Warga percaya, mandi balimau merupakan tradisi untuk mensucikan diri. Warga Padang biasanya melakukan mandi balimau di sungai Batang Kur

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ratusan masyarakat Kota Padang menyambut Ramadhan dengan menggelar tradisi mandi balimau di Batang Sungai Kuranji, Rabu (17/6) sore. Sejumlah masyarakat percaya, mandi balimau yang dilakukan di sungai atau pantai, merupakan tradisi turun temurun untuk mensucikan diri untuk menyambut bulan suci Ramadhan.

Samiri (47 tahun), warga Kuranji, mengatakan, ia dan keluarga melakukan mandi balimau untuk menyambut Ramadhan. "Kalau kata orang, kalau tidak mandi balimau, kurang afdol," ujar dia.

Samiri datang bersama kedua anaknya dan keponakan. Ia mengaku setiap awal Ramadhan selalu melakukan mandi balimau. "Anak-anak juga senang mandi bareng-bareng," kata Samiri.

Pendapat serupa diutarakan warga Ganting, Rina (32 tahun). Rina bersama keluarga datang ke Batang Sungai Kuranji untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan.

"Ini tradisi turun temurun. Pasti di sungai ini ramai orang mandi. Untuk mensucikan diri," tutur Rina.

Menurutnya, makna yang dicari orang dari tradisi mandi balimau adalah suasana kebersamaan dan kekerabatan para warga Kota Padang. Rina bersama keluarga datang ke Batang Sungai Kuranji mulai pukul 17.00 WIB. Dikatakannya, tak ada batasan waktu bagi masyarakat untuk mandi balimau. "Kalau sudah capek dan dingin, pulang," katanya.

Mengenai adanya himbauan dari Wali Kota Padang yang meminta warganya untuk tidak melakukan mandi balimau, Rina mengatakan, himbauan tersebut tidak bisa menghilangkan tradisi. "Coba saja kalau Pak Wali Kota bisa mengatur masyarakat banyak. Ini sudah tradisi," jelasnya.

Terpopuler