REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta agar masyarakat yang melakukan "Sahur on the Road" (SOTR) tetap menjaga kesucian Ramadhan dengan tidak melakukan konvoi yang mengganggu ketertiban umum.
"Semangat 'Sahur on the Road' sangat baik. Tapi jangan sampai mengurangi kesucian bulan Ramadhan," kata Menag Lukman di Jakarta, Rabu (17/6).
Pada umumnya, SOTR ini dilakukan lewat konvoi dan beberapa di antaranya mengganggu lalu lintas dan menimbulkan kebisingan. Sehingga maksud baik dari SOTR dapat berbalik menjadi mengganggu ketertiban. "Ini perlu diperhatikan, jangan sampai tujuan yang mulia atau baik dilakukan dengan cara yang salah," kata dia.
Semangat baik SOTR, kata Menag Lukman, perlu didukung, tapi harus dilakukan dengan baik dan memperhatikan etika dan norma yang berlaku di masyarakat.
Menurut Menag, SOTR juga memiliki sisi positif karena dapat menjadi wahana berbagi dengan mereka yang kurang mampu dan hidup di jalanan. "Jadi spirit itu yang kita apresiasi," katanya. Kendati demikian, Menag meminta agar kegiatan SOTR juga memperhatikan terhadap makanan yang dibagikan.
"Misalnya makanan yang dibagikan jangan yang sudah kedaluwarsa dan menimbulkan sakit bagi yang mengonsumsinya," katanya.