Ulama Inggris Keluarkan Fatwa Kurangi Jam Puasa

Rep: C07/ Red: Ani Nursalikah

Rabu 17 Jun 2015 17:10 WIB

Muslim Inggris (ilustrasi) Foto: AP Muslim Inggris (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ulama di Inggris mengeluarkan fatwa untuk mengurangi periode puasa yang panjang bagi Muslim Inggris selama bulan suci Ramadhan.

Hal tersebut karena dimulainya musim panas menyebabkan Muslim Inggris akan berpuasa sekitar 18 sampai 20 jam. Sedangkan di Indonesia atau di Timur Tengah waktu berpuasa sekitar 12 sampai 13 jam.

Usama Hasan dari Quillian Foundation telah menganjurkan agar umat Islam di Inggris mengikuti waktu yang sama seperti waktu puasa Makkah, di mana jam puasa berjalan sekitar 12 sampai 13 jam sehari.

"Banyak orang seperti anak-anak yang baru belajar berpuasa, dan orang tua jatuh sakit karena berpuasa hingga 18-20 jam di musim panas ini. Untuk itu kita harus mencari solusi terbaik," ujar Hasan.

Menurutnya, posisi Inggris yang dekat dengan Kutub Utara dibandingkan khatulistiwa menyebabkan mengalami siang yang lebih panjang saat di musim panas. Kemudian, para ahli hukum Islam selama berabad-abad juga telah menyatakan bisa mengurangi jam puasa.

"Seperti di Mekkah waktu puasa 12 sampai 14, 15 sampai 16 jam mungkin. Saya pikir itu sangat masuk akal, itu pendekatan yang seimbang di mana Muslim Inggris harus mengadopsi," ucapnya

Namun, tidak semua dari 2,8 juta Muslim Inggris setuju dengan pendapat Hasan. Sebagian umat Islam Inggris siap berpuasa selama berjam-jam dan menolak keras fatwa dan ide yang ia tuliskan dalam blognya.

Terpopuler