Jelang Ramadhan, Kiriman TKI Sukabumi Rp 40 Miliar

Red: Ani Nursalikah

Rabu 17 Jun 2015 11:17 WIB

Kiriman uang TKI (ilustrasi) Foto: mediapalu.com Kiriman uang TKI (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Data jasa Western Union di Kantor Pos Cabang Sukabumi, Jawa Barat, dua pekan menjelang Ramadhan mencatat kiriman uang TKI mencapai lebih dari Rp 40 miliar atau ada kenaikan sekitar 20 persen.

"Sesuai data yang kami miliki terhitung dari 1-15 Juni kiriman uang untuk keluarga di Sukabumi dari TKI yang bekerja di luar negeri mencapai Rp 40.160.529.986 dengan jumlah transaksi mencapai 8.518 kali," kata Manajer Pemasaran PT Pos Indonesia Cabang Sukabumi, Firmansyah, di Sukabumi, Selasa (16/6).

Menurut dia, sudah menjadi tradisi setiap menjelang Ramadhan dan Idul Fitri warga Sukabumi yang bekerja menjadi TKI selalu mengirimkan uangnya untuk kebutuhan keluarganya di dalam negeri. Bahkan, cukup banyak TKI yang mengirim uangnya dua hingga tiga kali dalam menghadapi dan merayakan hari besar keagamaan ini.

Dari pantauan selama ini, peningkatan jumlah kiriman uang TKI atau remitansi terjadi sejak sepekan menjelang Ramadhan ini dan dan puncak pengiriman uang TKI ini akan terjadi menjelang Idul Fitri. Tingginya jumlah pengiriman uang ini karena saat ini masih banyak warga Sukabumi yang bekerja menjadi TKI.

"Mayoritas kiriman uang tersebut berasal dari negara-negara di Timur Tengah. Jumlahnya bervariasi dan kami tidak akan sepeser pun memotong hak si penerima," tambahnya.

Firmansyah mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan keluarga TKI yang mengambil uang, pihaknya akan membuka seluruh loket di Kantor Pos, baik yang di cabang maupun cabang pembantu.

Di sisi lain, antisipasi terjadinya tidak pidana seperti perampokan, pencopetan, pencurian, dan lain-lain, kepada keluarga TKI yang mengambil uangnya itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan petugas dari Polres Sukabumi Kota dan Polres Sukabumi. Namun, penjagaan ini hanya sebatas di lingkungan Kantor Pos.

"Kami mengimbau kepada keluarga TKI yang hendak mengambil uang agar tidak sendirian serta selalu waspada dan tidak percaya dengan orang yang baru dikenal dengan tujuan antisipasi terjadinya tindak kriminalitas," katanya.

Terpopuler