BEIJING -- Larangan terhadap anggota partai Islam, PNS, pelajar dan guru untuk berpuasa selama bulan suci Ramadhan menambah kekhawatiran Muslim Uighur.
"Cina meningkatkan larangan dan pengawasan saat Ramadhan. Iman Muslim Uighur telah sangat dipolitisasi, dan peningkatan kontrol bisa menyebabkan resistensi yang tajam," kata juru bicara kelompok Uighur di pengasingan, Kongres Uighur Dunia, Dilxat Raxit, dalam sebuah pernyataan yang dilansir onislam.net, Rabu (17/6).
Menurut situs pemerintah, restoran halal di Jinghe County dekat perbatasan Kazakhstan diwajibkan oleh pejabat keamanan pangan untuk tetap buka seperti biasa selama di bulan Ramadhan.
Dalam situs itu disebutkan bahwa restoran halal yang buka di bulan Ramadhan justru akan dihargai oleh pengawas keamanan pangan.
Setiap bulan Ramadhan, pemerintah Cina telah berulang kali melakukan pembatasan terhadap Muslim Uighur di wilayah barat laut Xinjiang.
Muslim Uighur adalah komunitas minoritas Cina yang berbahasa Turki di wilayah Xinjiang barat laut. Meski bersifat otonom dengan 8 juta jiwa, Muslim Uighur kerap menerima tindak kekerasan dari pemerintah.
Muslim Uighur adalah komunitas minoritas Cina yang berbahasa Turki di wilayah Xinjiang barat laut. Meski bersifat otonom dengan 8 juta jiwa, Muslim Uighur kerap menerima tindak kekerasan dari pemerintah.