Pusing Saat Berpuasa? Kurangi Gula Saat Sahur

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indah Wulandari

Rabu 17 Jun 2015 11:00 WIB

Pedagang saat menimbang gula pasir di Pasar palmerah, Jakarta, Kamis (12/6). Foto: Republika/Adhi Wicaksono Pedagang saat menimbang gula pasir di Pasar palmerah, Jakarta, Kamis (12/6).

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR -- Sakit kepala sering menjadi masalah umum ketika berpuasa. Sakit kepala ketika Ramadhan sering datang sebagai akibat dari dehidrasi dan kelaparan, pola istirahat yang buruk, dan tidak adanya zat adiktif, seperti kafein dan nikotin.

Dilansir dari NHS, Rabu (17/6), sakit kepala ketika berpuasa bisa dicegah dengan tidak mengakses sinar matahari lansung. Artinya, Anda disarankan memakai topi atau payung ketika panas terik, menggunakan kacamata hitam untuk mengurangi efek silau. Pijatan lembut juga bisa mengurangi ketegangan otot yang menyebabkan sakit kepala.

Anda bisa mengatasi sakit kepala tanpa harus membatalkan puasa. Ketua South African Headache Society, dr Elliot Shevel mengatakan bagi Anda yang terbiasa mengonsumsi kafein setiap harinya bisa mengakali dengan cara minum air putih cukup. Alasannya, 75 persen otak manusia mengandung air, Jadi, cukupi kebutuhan air untuk tubuh Anda ketika berbuka dan sahur.

Gula darah rendah atau terlalu tinggi  juga bisa memicu sakit kepala ketika berpuasa. Bagaimana cara mengakalinya supaya tetap normal? Jangan banyak makanan mengandung gula ketika sahur. Jika tidak, gula darah Anda akan meningkat tajam, kemudian langsung merosot seketika sehingga menyebabkan pusing.

Ketika berpuasa, bersikaplah tenang dan beribadah dengan niat.