REPUBLIKA.CO.ID,MINA -- Pemerintah Arab Saudi mulai mengatur keamanan untuk jamaah umrah dan pengunjung di Masjidil Haram serta tempat-tempat suci lainnya di Makkah selama Ramadhan.
"Polisi akan mengambil tindakan pencegahan untuk menjamin keamanan, kemudahan, dan kenyamanan jamaah," kata komandan kepolisian untuk jamaah umrah di Arab Saudi Mayor Jenderal Abdul Aziz Al-Sauli dilansir dari Arab News, Rabu (17/6).
Aparat keamanan telah dilatih dan dilengkapi peralatan untuk menangani sejumlah besar peziarah dari berbagai negara serta segala macam keadaan darurat, kata Al-Sauli saat konferensi pers di kantor pusat Departemen Keamanan Publik di Mina pada Ahad (14/6) lalu.
Menguraikan rencana lalu lintas, Mayor Jenderal Abdul Rahman Al-Muqbil, pengawas Ramadan di departemen lalu lintas, mengatakan bahwa tujuh pusat di luar Ring Road II telah dibuka untuk mengangkut jamaah dari Zona Central ke pintu keluar.
"Tidak ada mobil peziarah yang akan diizinkan memasuki Makkah untuk menghindari kemacetan. Mobil-mobil akan berhenti di tujuh titik pemeriksaan untuk menentukan apakah mereka dapat memasuki kota suci," katanya.
Dia menambahkan, departemen lalu lintas juga telah melakukan beberapa studi untuk mengurangi kecelakaan di jalan. Bekerja sama dengan Palang Merah, mereka melakukan patroli tambahan dan pemantauan ketat dari semua jalan menuju Makkah dan Madinah.
Sementara Brigadir Saeed Al-Qarni, komandan satuan tugas polisi, mengatakan jumlah petugas keamanan dalam pakaian seragam dan pakaian bebas telah meningkat dua kali lipat, terutama di sekitar Masjidil Haram.
"Ada stasiun khusus yang dibentuk untuk menangani keluhan dari para peziarah dan pengunjung, serta berurusan dengan kegiatan yang mengganggu seperti pengemis dan pengasong," kata Al-Qarni.
Selain itu, akan ada juga tim kepolisian yang dikerahkan untuk mengatur kemacetan di lima stasiun bus di Bab Ali, Ajyad, Bab Garwal, Al-Ghazza, Shiab Amer, dan semua area parkir.