REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin menerangkan bahwa terdapat tanda-tanda khusus pada orang yang berpuasa.
Pertama, menundukkan pandangan dan mencegah keinginan untuk memperluas penglihatan pada segala macam hal yang tercela dan dibenci serta dapat melalaikannya dari mengingat Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, "Pandangan adalah salah satu panah Iblis," (HR. al-Hakim, al-Mustadrak 4/349).
Kedua, menjaga lidah dari berbohong, ghibah, dan berkata keji, kasar dan segala hal yang dapat menjauhkannya dari mengingat Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, "Puasa adalah benteng, jika seseorang dari kalian berpuasa, maka janganlah berkata keji dan bersikap bodoh. Jika ada seseorang yang mengajaknya berselisih atau mencacinya, maka katakanlah, 'sesungguhnya saya sedang berpuasa'." (HR. al-Bukhari, bab: puasa).
Ketiga, mencegah pendengaran dari mendengarkan segala hal yang dibenci. Allah SWT berfirman, "Mereka adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram," (QS. al-Maidah 5: 42).
Keempat, mencegah anggota tubuh lainya dari berbuat dosa, khususnya kedua tangan dan kaki. Juga mencegah perut dari memakan hal-hal yang syubhat. Rasullullah SAW bersabda, "Betapa banyak orang yang berpuasa, tapi dia tidak mendapatkan pahala dari puasa tersebut kecuali hanya rasa lapar dan haus," (HR. an-Nasa'i dalam kitabnya as-Sunan).
Kelima, tidak memperbanyak makan makanan yang halal saat berbuka karena maksud dari berpuasa itu sendiri adalah meredam hawa nafsu untuk menjadikan diri sebagai jiwa-jiwa yang bertakwa.
Keenam, setelah berbuka, hatinya berada di antara perasaan penuh harap dan takut kepada Allah SWT.