REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makanan sahur di bulan Ramadhan terkadang jadi pekerjaan rumah cukup rumit. Selain waktu yang singkat, menu hidangan pun tidak bisa sembarangan.

"Saya rasa semua makanan cocok, sebab makanan sahur engga harus khusus," ujar William Wongso, pakar kuliner yang dihubungi Republika, Selasa (16/6).

Hidangan sahur hampir sama dengan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Tidak ada perbedaan khusus ketika ingin membuat sebuah menu sahur di bulan Ramadhan. Namun menurut William menu yang paling penting ada saat sahur adalah sayuran segar. Boleh menambahkan menu lain sesuai selera, tapi menghadirkan menu sayuran tidak bisa ditinggalkan.

Salah satu menu sayuran segar mudah untuk dibuat saran dari William Wongso adalah kecipir tumis. Persiapan bahan dan cara membuatnya cukup mudah. Hanya perlu menyiapkan bumbu bawang putih, bawang merah, lengkuas, dan daun salam. Bisa ditambahkan juga teri yang sudah digoreng sebagai penambah selera ketika masakan sudah masak.

Cara membuatnya cukup potong tipis-tipis kecipir, kemudian seduh terlebih dahulu di air panas sebentar agar kecipir itu matang. Selanjutnya tumis bawang putih, bawang merah, lengkuas yang sudah dipipihkan, dan daun salam. Setelah tercium bau harum dari bumbu tadi, masukan sedikit air dan kecipir. Tunggu sampai air berkurang, baru bisa disajikan dengan taburan teri kering di atasnya.

"Jangan terlalu lama, pertahankan warna hijaunya," ujarnya.

Ia menyarankan segala menu jenis sayuran hijau tetap biarkan berwarna segar, selain menjaga gizinya, memasak jadi lebih singkat dan praktis.

Selain menu sayuran, William juga memberikan saran agar bisa menyimpan makanan yang lebih berat di lemari pendingin. Gunanya agar makanan tersebut bisa digunakan sewaktu-waktu ketika keadaan tidak memungkinkan untuk memasak.

Ibu bisa menyiapkan masakan seperti daging-dagingan dengan porsi yang lebih. Saat membutuhkan baru dikeluarkan dari lemari pendingin dan siap dihangatkan dengan sayur-sayuran pelengkap, seperti wortel, kentang, atau sayuran lainnya.