REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Agama Arab Saudi meminta seluruh warganya menyaksikan penampakan hilal (bulan) pada Selasa (16/6) untuk memastikan awal bulan Ramadhan. Apabila hilal tidak terlihat pada Selasa, maka satu Ramadhan diperhitungkan pada Kamis (18/6).
Sebagaimana diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), pemerintah Arab Saudi telah menyerukan kepada umat Islam untuk melaporkan hasil pengamatan masing-masing kepada pemerintah.
Lembaga Astronomi setempat juga melakukan hal yang sama, yakni mengajak masyarakat mengadakan pemantauan untuk menentukan hari Idul Fitri dan 1 Syawal. Seperti diketahui, dalam siklus bulan, jumlah hari dalam kalender Islam lebih pendek 10 sampai 12 hari dari kalender masehi. Jadi, diperkirakan bahwa hari pertama Ramadhan di negara-negara Teluk akan jatuh pada 18 Juni.
Ramadhan merupakan bulan kesembilan dalam kalender Islam, di mana dalam bulan tersebut, Umat Islam menyucikannya dan berpuasa di dalamnya. Kerap terjadi perbedaan dalam pelaksanaan puasa di awal Ramadhan akibat beda perhitungan antara kelompok Islam yang satu dengan yang lainnya.