Berobat Gratis, Ribuan Warga Gaza Padati Graha Daqu Gaza

Red: Damanhuri Zuhri

Selasa 16 Jun 2015 21:24 WIB

Seorang warga tengah berobat di Graha Daqu di kota Gaza, Palestina. Foto: dok. DAQU Gaza Seorang warga tengah berobat di Graha Daqu di kota Gaza, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Warga Negara Indonesia yang tinggal di Gaza, Palestina, Abdillah Onim mengungkapkan blokade Israel atas Gaza yang berlangsung lebih dari delapan tahun, semakin mempersulit aktivitas warga Gaza untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

''Jalur terowongan bawah tanah yang terbentang antara Gaza-Mesir yang menjadi satu-satunya jalur alternatif bagi warga Gaza untuk memasok kebutuhan sehari-hari, kini dihancurkan,'' ungkap Onim kepada Republika melalui surat elektronik, Selasa (16/6).

Blokade atas Gaza, sambung penanggungjawab Yayasan Daaqul Quran cabang Gaza, kian melahirkan banyak penggangguran karena langkanya lapangan pekerjaan.

Untuk melumpuhkan perekonomian di Gaza, Onim menjelaskan, puluhan pabrik dan perusahaan material pun kini rata dengan tanah serta hangus diterpa roket dari Pesawat Jet jenis F16 saat agresi Israel atas Gaza Juli-Agustus 2014 silam.

Onim menyebutkan, blokade Israel atas Gaza dan Agresi Israel atas Gaza pun memengaruhi bidang Kesehatan. Tak sedikit Rumah Sakit Pemerintah Palestina di Gaza yang selalu mengeluh akan kondisi yang sedang mereka alami.

Mulai dari krisis obat-obatan, alat kesehatan yang rusak, tenaga medis tanpa honor hingga pasien yang dirawat di Rumah Sakit Syifa sering tersendat untuk mendapatkan makanan.

''Beberapa kali saya diajak rapat, dan beberapa kali mereka menelepon saya mengabarkan kondisi krisis, bahkan saya sendiri turun langsung ke lapangan untuk memastikan kondisi sebenarnya,'' ungkap Abdillah Onim menerangkan.

Atas alasan dan kondisi tersebut, Yayasan Daarul Qur'an Indonesia mengadakan pengobatan gratis bagi warga Gaza di wilayah Gaza bagian Utara yaitu Daqu Free Medical Day.

Seminggu sebelum diadakan Daqu Free Medical Day, para tim yang tergabung pengajar Daqu Gaza membuat persiapan, dan bekerja sama dengan salah satu pusat pengobatan dan pelayanan Medis di Gaza Utara yaitu Jabalia Medical Center.

Mereka mendatangkan alat kesehatan ke Graha Daqu Gaza mulai dari Mesin USG, Meja periksa ibu Hamil, alat laboratorium, alat deteksi jantung, hingga berbagai jenis obat-obatan dan perlatan lainnya.

Daqu Free Medical Day dilaksanakan, Ahad (14/6), bertempat di Graha Daqu Gaza Palestina. Kegiatan tersebut melibatkan delapan dokter spesialis yang melayani para pasien mulai pukul 15.00 hingga pukul 20.00 waktu Gaza.

Mengingat Gaza masih krisis listrik, ungkap Onim, terpaksa panitia menyewa generator untuk mengoperasikan alat kesehatan di Graha Daqu, selain melayani pengobatan para dokter pun melakukan tindakan operasi kecil.

Terpopuler