Pemerintah Tetapkan Awal Ramadhan pada 18 Juni

Rep: C83/ Red: Indah Wulandari

Selasa 16 Jun 2015 19:59 WIB

 Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (tengah) bersama Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin (kanan) dan Wakil Ketua Umum MUI K.H. Maruf Amin, usai Sidang Itsbat Awal Ramadan 1436 H di Gedung Kemenag, Jakarta, Selasa (16/6). Foto: Republika/Prayogi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (tengah) bersama Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin (kanan) dan Wakil Ketua Umum MUI K.H. Maruf Amin, usai Sidang Itsbat Awal Ramadan 1436 H di Gedung Kemenag, Jakarta, Selasa (16/6).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1436 Hijriah pada tanggal 18 Juni 2015.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan berdasarkan pantauan rukyatul hilal yang dilakukan di seluruh wilayah Indonesia  posisi hilal berada dibawah ufuk dan hilal terbenam lebih dahulu dari matahari. Sehingga tidak ada satupun bukti berdasarkan ilmu astronomi hilal terlihat.

"Pada sidang isbat kita mendengar laporan dari 36 orang yang tersebar di semua provinsi dan tidak ada satupun perukyat yang melihat hilal. Oleh karenanya, atas dasar itulah peserta sidang isbat sepakat  bulan syaban disempurnakan menjadi 30 hari dengan demikian satu ramadhan jatuh pada tanggal 18  Juni," ujar Lukman usai sidang, Selasa (16/6).

Ia menjelaskan, dengan ditetapkannya 1 Ramadhan pada tanggal 18 Juni 2015, maka tahun ini semua ormas Islam menjalankan awal Ramadhan secara bersamaan.

Menurutnya, persamaan tersebut dapat terjadi karena posisi hilal itu sendiri atau karena gejala alam. Namun, walaupun demikian semangat untuk penyatuan kalender hijriah tetap harus dilakukan.

Untuk itu, Kemenag akan meminta bantuan MUI sebagai fasilitator untuk mewujudkan rencana penyatuan kalender hijriah tersebut.

Terpopuler