Tertutup Awan, Hilal Belum Terlihat di Semarang

Red: Karta Raharja Ucu

Selasa 16 Jun 2015 19:57 WIB

Pemantauan hilal awal Ramadhan. Foto: Republika/Agung Supriyanto Pemantauan hilal awal Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Petugas yang melaksanakan hisab rukyah untuk menentukan awal Ramadhan 1436 Hijriah di Menara Al Husna Kompleks Masjid Agung Jawa Tengah di Jalan Gajah Raya Semarang, Selasa (16/6) petang, memastikan tidak melihat hilal karena tertutup awan.

Wakil Ketua Tim Hisab Rukyah Provinsi Jateng Slamet Hambali mengatakan bahwa hilal tidak bisa terlihat karena cuaca mendung dan menurut perhitungannya, hilal masih di bawah ufuk. "Secara perhitungan memang hilal masih minus 2 derajat sehingga teorinya sangat tidak mungkin hilal bisa terlihat dan saat matahari tenggelam, hilal sudah tenggelam sekitar 4 menit lebih dulu," katanya.

Terkait dengan hal tersebut, kata dia, kemungkinan besar 1 Ramadhan 1436 Hijriah ditetapkan pada Kamis (18/4). "Kemungkinan besar nanti puasa dan lebarannya kita semua bersamaan," ujarnya.

Hasil pengamatan hilal di tingkat provinsi yang dikoordinasi Kementerian Agama Jateng ini selanjutnya akan dilaporkan ke Kementerian Agama Pusat agar menjadi pertimbangan pada sidang isbat di Jakarta.

Pengamatan hilal dari menara setinggi 95 meter yang menggunakan teropong digital tersebut diikuti perwakilan Majelis Ulama Indonesia, Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, sejumlah ulama dari Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, serta kalangan akademisi di wilayah Kota Semarang. Pengamatan hilal di Jateng juga dilakukan secara serentak pada 13 lokasi berbeda seperti Jepara, Rembang, Surakarta, Kebumen, dan Tegal.

Terpopuler