Kemenag Sumbar: Hilal tak Terlihat, Syaban Jatuh pada Kamis

Rep: umi nur fadhilah/ Red: Taufik Rachman

Selasa 16 Jun 2015 19:47 WIB

Pemantauan hilal awal Ramadhan. Foto: Republika/Agung Supri Pemantauan hilal awal Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Badan Hisab Rukyat Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatra Barat (Kanwil Kemenag Sumbar) mengatakan tidak melihat penampakan hilal di Bukit Lampu, Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar).

Kasubag Informasi Kemenag Sumbar, Rifki menuturkan, posisi hilal tidak terlihat, diperkirakan esok baru terlihat. "Hitugannya hilal berada pada posisi minus satu derajat 30 menit, masih di bawah ufuk," kata Rifki, Selasa (16/6).

Dikatakannya, dapat dipastikan Syaban bulan menjadi 30 hari. Sebab, lanjutnya, tak ada penampakan hilal sama sekali selama pemantauan. "(Hilal) tidak juga nampak, Syaban jatuh pada Kamis (16/6), jadi genap 30 hari," ujarnya.

Rifki mengatakan, Kemenag Sumbar telah melaporkan kepada Kemenag pusat hasil pengamatan hilal. Meskipun satu Ramadhan diperkirakan mulai pada Kamis (18/6) mendatang, namun Kemenag Sumbar terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat.

Kemenag Sumbar mengatakan kesiapannya jika diminta memantau hilal. "Tetep kita laporkan ke pusat, kan sekarang juga sedang sidang Isbat," jelasnya.

Sebelumnya, Badan Hisab Rukyat Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatra Barat bersama ormas Islam Sumbar, MUI Sumbar, berkoordinasi dengan BMKG Padang Panjang melakukan pemantauan hilal di menara suar Bukit Lampu, Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, (Sumbar). Pemantauan hilal ini, untuk menentukan jatuhnya awal Ramadhan 1436 H.

Pemantauan ini, untuk menindaklanjuti permintaan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang meminta sejumlah ahli rukyat hisab Kementerian Agama (Kemenag) di setiap provinsi untuk ikut memantau hilal di beberapa titik.

Terpopuler