Penentuan Awal Ramadhan, Waketum MUI: Hampir Pasti Puasa Mulai 18 Juni

Rep: c71/ Red: Damanhuri Zuhri

Selasa 16 Jun 2015 19:37 WIB

Ilustrasi Ramadhan Foto: AP Photo/The Sacramento Bee, Randy Pench Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin menerangkan awal Ramadhan 1436 Hijriah hampir pasti jatuh pada Kamis (18/6). Itu karena tidak ada dasar yang bisa menguatkan jika hilal terlihat hari ini (16/6).

"Hampir pasti sudah (awal Ramadhan jatuh pada Kamis)," jelas kyia Ma'ruf Amin usai mendengar pemaparan Tim Hisab Rukyat Kemenag. Kyai Ma'ruf mengaku menurut perhitungan ilmiah hilal tidak mungkin terlihat karena berada di bawah ufuk.

Artinya, jika pernyataan kysi Ma'ruf disetujui Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, maka umat Islam bisa mulai shalat tarawih pada Rabu (17/6) malam. Bahkan, Ma'ruf mengatakan jika ada yang melihat hilal harus ditolak karena mustahil.

Ia menjelaskan, syarat diterimanya kesaksian harus masuk akal. "Ini sudah pernah terjadi sebelumnya. Secara akal tidak mungkin secara syarat tidak mungkin," ujar kyai Ma'ruf Amin menjelaskan.

Berdasarkan pernyataan Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag utusan Planetarium dan Observatorium Dinas Pendidikan DKI Jakarta Cecep Nurwendaya hilal tidak mungkin terlihat dari seluruh Indonesia.

Selain itu, sambung Cecep Nurwendaya, konjungsi awal bulan baru terjadi malam ini pukul 21.05 WIB. Sehingga bulan pada senja ini merupakan bulan sabit tua akhir Sya'ban.

Terpopuler