MUI: Awal Puasa Hampir Pasti 18 Juni

Red: Karta Raharja Ucu

Selasa 16 Jun 2015 19:31 WIB

Pemantauan hilal awal Ramadhan. Foto: Republika/Agung Supriyanto Pemantauan hilal awal Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia mengatakan, awal puasa di bulan Ramadhan 1436 Hijirah/2015 Masehi hampir pasti dimulai Kamis (18/6). Menurut Wakil Ketua Umum MUI, KH Ma'ruf Amin alasan kemungkinan awal puasa Kamis besok, karena bulan masih di bawah ufuk atau mustahil dapat dilihat hingga Selasa (16/6) petang.

"Mustahil hilal dapat terlihat. Kalau menurut perhitungannya 'kan masih di bawah ufuk. Tidak mungkin dapat dirukyat (dilihat dengan mata) hilalnya," kata Ma'ruf di sela-sela sidang isbat di Kantor Kementerian Agama, Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan sudah hampir pasti puasa tidak dimulai pada Rabu (17/6). Maka dari itu, kalau ada perukyat yang bersaksi melihat hilal pada Selasa petang maka harus ditolak. Dasar dari pernyataan Ma'ruf itu karena syarat dari diterimanya kesaksian perukyat adalah harus masuk akal.

"Harus diterima secara syarat. Tidak pernah terjadi dan secara akal tidak mungkin rerlihat di bawah ufuk," kata dia.

Waketum MUI mengatakan tidak sependapat dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang mengatakan jika adasalah satu perukyat melihat hilal maka puasa ditetapkan mulai Rabu (17/6).

"Tidak bisa diterima meski ada perukyat yang melihat," ucap dia menegaskan. Ma'ruf mengatakan sejumlah ulama, astronom dan perwakilan ormas Islam menggunakan pendekatan mungkin atau tidak mungkin hilal terlihat jika hilal dibawah ufuk.

"Kecuali matanya perukyat tajam sekali. Mata tajam sekali tidak boleh jadi ukuran. Di dalam fikih orang yang matanya terlalu tajam tidak boleh diterima karena dia bisa melihat hilal di bawah ufuk. Tembus," tukasnya.

Terpopuler