Hilal tak Terlihat di Padang

Red: Karta Raharja Ucu

Selasa 16 Jun 2015 19:22 WIB

RUKYATUL HILAL - Petugas Rukyat meneropong posisi hilal (bulan) menggunakan hilal tarcker saat dilakukan rukyatul hilal, guna menentukan 1 Syawal 1434 H, di Pantai Ambat, Tlanakan, Pamekasan, Foto: FOTO ANTARA/ Saiful Bahri RUKYATUL HILAL - Petugas Rukyat meneropong posisi hilal (bulan) menggunakan hilal tarcker saat dilakukan rukyatul hilal, guna menentukan 1 Syawal 1434 H, di Pantai Ambat, Tlanakan, Pamekasan,

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Kantor Kementerian Agama wilayah Sumatra Barat (Sumbar) Salman menyatakan hilal tidak terlihat di Kota Padang saat melakukan prosesi Rukyatul Hilal atau melihat bulan yang dilakukan di Bukit Lampu, Kecamatan Lubuk Begalung.

"Hilal berada pada posisi minus satu derajat 30 menit dibawah ufuk sehingga tidak terlihat, besok baru diperkirakan akan lebih jelas terlihat," kata Salman di Padang, Selasa (16/6).

Ia mengatakan dengan tidak terlihatnya hilal maka bulan Syaban ditetapkan menjadi 30 hari dan untuk awal Ramadhan jatuh pada Kamis 18 Juni. Salman mengatakan usai melakukan Rukyatul Hilal, akan langsung mengirim laporan ke pusat sebagai salah satu pertimbangan dalam sidang isbath yang digelar Kementerian Agama.

Dalam menetapkan, kata dia, awal Ramadhan pemerintah melakukan rukyatul hilal dan kemudian ditetapkan melalui sidang isbath yang digelar Kementerian Agama. "Sidang isbath diikuti pakar dan akademisi yang menguasai metode hisab dan rukyat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan ormas Islam," kata dia.

Sementara Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Padang Panjang Rahmat Triyono mengatakan berdasarkan pengamatan ketinggian hilal di Padang saat matahari terbenam minus satu derajat 30 menit. "Dengan posisi tersebut dipastikan hilal tidak terlihat dan Rabu 17 Juni baru akan terlihat jelas di atas dua derajat," ujar dia.

Terpopuler