REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Penganut Tarekat Syattariyah di Sumatra Barat (Sumbar) menentukan waktu awal puasa Ramadhan pada Kamis (18/6) mendatang.
"Hari Kamis kita maniliak (melihat) bulan untuk menentukan jadwal kita mulai berpuasa,” kata pimpiman Tarekat Syattariyah Ulakan, Ali Imran Tuangku Bagindo Qadhi, Selasa (16/6).
Diketahui, berbeda dengan Tarekat Naqsabandiyah yang menghitung awal Ramadhan berdasarkan kalender Al Manak Tahunan Metode Hisab Munjid yang ada dalam Kitab Munjid.
Tarekat Syattariyah, yang mayoritas berada di Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman menentukan awal Ramadhan dengan melihat posisi bulan.
Ali Imran mengatakan, proses melihat bulan akan dilakukan para ulama dan ribuan jamaah Tarekat Syattariyah di Pantai Ulakan, Kamis (18/6) pukul 18.00 WIB.
“Kita melihat bulan secara kasat mata tidak memakai alat teropon, atau melihat bulan secara mata telanjang, kalau nampak bulan sabit di ufuk barat, maka besoknya kita puasa,” tutur Ali.
Ia menjelaskan, proses melihat bulan tidak hanya dilakukan pada satu titik, namun di kabupaten/kota lainnya di Sumbar juga melakukan hal serupa. Sebab, ujar dia, hal tersebut untuk mengantisipasi kondisi cuaca buruk di Pantai Ulakan.
“Kita tidak ada masalah dengan pemerintah, soalnya kita juga mengikuti ajaran Rasullah,” ujarnya.